"Satu, aspek epidemiologi penyakit. Kalau penyakitnya sudah penyebarannya tidak meluas lagi dan pertambahannya sudah tidak terlalu signifikan lagi," paparnya.
Angka kematian yang menurun juga menjadi faktor pertimbangan.
"Kedua, apabila kemudian sistem ekonomi sosial masyarakat juga kita pulihkan, maka kita mulai berpikir mari kita bolehkan," lanjutnya.
Meskipun begitu, apabila faktor-faktor tersebut dipenuhi bukan berarti PSBB dapat dilonggarkan sepenuhnya.
"Bukan dicabut (PSBB)," tegas Yurianto.
Ia memberi contoh negara lain yang sudah melonggarkan lockdown, yakni New Zealand.
Yurianto menyebutkan aktivitas masyarakat tidak sepenuhnya dibebaskan meskipun sudah tidak lockdown.
"Seperti di New Zealand, mal boleh buka hanya dengan 60 persen toko," ungkap Yurianto.
"Masuknya pun dibatasi dan food court tidak boleh buka," lanjut dia.
• PSBB Berpotensi Diperpanjang, Anies Baswedan Ungkap Tiga Faktor: Kita Mengulang Proses Kemarin
Lihat videonya mulai menit 3:30
Faktor PSBB Bisa Diperpanjang
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjelaskan faktor-faktor yang membuat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dapat diperpanjang.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam konferensi pers Gugus Tugas Penanganan Covid-19 yang ditayangkan Kompas TV, Senin (25/5/2020).
Anies Baswedan juga menekankan pentingnya kedisiplinan masyarakat, terutama dalam suasana Idul Fitri.