"Mohon maaf lahir dan batin, semoga tidak apa karena jauh dari suami, juga tidak bisa lebaran sama suami," kata Herliana.
Ia mengakui suasana Idul Fitri kali ini sangat berbeda karena tidak bersama dengan keluarganya.
Selain itu, suasana di Jakarta membuatnya semakin merindukan Makassar.
"Gimana ya, beda suasananya di sini sama di Makassar," ungkap Herliana.
Perawat tersebut menuturkan tradisi keluarga yang membuatnya merindukan suasana lebaran di rumah.
Tradisi tersebut termasuk berkumpul dengan keluarga dan merasakan sajian khas Bugis.
"Kumpul sama keluarga, masakan khas Sulawesi. Kangen," kata Herliana.
"Tahun lalu kalau kumpul sama keluarga, kumpul di rumah orang tua," lanjut dia.
"Disiapkan makanan, disiapkan makanan khas Bugis," papar Herliana.
Meskipun memiliki konsekuensi, orang tua Herliana mendukung keputusannya menjadi relawan medis di Wisma Atlet.
"Kalau orang tua respons baik saya jadi relawan, dia kasih saya support semoga di sini pandeminya cepat berlalu," katanya.
• Soal Perawat Meninggal Diduga Corona, PPNI Ungkap Cara Hargai Tenaga Medis: Agar Kerja Kami Ringan
Lihat videonya mulai menit 0:30
Kisah Sopir Ambulans Tak Dapat Pulang Rayakan Idulfitri
Aris Munandar, seorang pengemudi ambulans di Rumah Sakit Darurat (RSD) Covid-19 Wisma Atlet, hanya dapat menyapa keluarganya melalui video call saat Idul Fitri.
Ia tidak dapat bertatap muka dan bersilaturahmi secara langsung karena tengah menjalankan kewajiban tugas dalam masa pandemi Virus Corona.