Virus Corona

Dampak Pandemi Virus Corona, India Alami Krisis Pembalut Wanita

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pembalut

“Yang pertama menderita, pasti yang terjauh jaraknya,” katanya.

“Di desa terpencil pembalut tak tersedia di toko setempat. Orang harus pergi ke kota terdekat yang jaraknya bisa 10-40 kilometer. Karena sekarang sedang ada pembatasan pergerakan, angkutan umum juga tidak ada”.

Kisah Para Pekerja di Jakarta yang Tak Bisa Mudik saat Lebaran karena Covid-19: Sedih Banget

Ditambah lagi, kebanyakan anak perempuan tak nyaman untuk meminta tolong kepada para pria di dalam keluarga untuk membelikan mereka pembalut karena menstruasi merupakan hal tabu yang tak dibicarakan di dalam keluarga India.

Sebagai hasilnya, kata Mahajan, banyak perempuan remaja yang tadinya tergantung pada pasokan dari sekolah, mulai mengganti dengan kain.

Terlepas dari apa yang dipakai, Arundati Muralidharan dari WaterAid mengatakan penting untuk memastikan kebersihan. Kain yang dipakai berulang harus berbahan katun, dan dicuci dengan bersih lalu dikeringkan di bawah sinar matahari sebelum dipakai lagi.

Kedengarannya sederhana, tapi tak mudah untuk dijalankan.

Di daerah kumuh ketika para pria di dalam rumah karena karantina, para perempuan akan kesulitan menggunakan fasilitas toilet sesering yang mereka inginkan. Di pedesaan, mendapatkan air tambahan untuk mencuci pembalut kait dan menjemurnya juga tidak mudah. (*)

Artikel ini telah tayang di BBC Indonesia dengan judul Covid-19: Pandemi virus corona menyebabkan krisis pembalut perempuan di India