"Jangan sampai ada reaksi apapun, di sini sudah damai, Beliau sudah datang meminta maaf, dan saya lebih minta maaf dulu, sama-sama minta maafnya, sudah pelukan dan untuk bukti di sini saya pelukan lagi, mudah-mudahan diampuni dosanya ya semua yang ada di sini," kata dia.
Keduanya pun berpelukan sebagai tanda telah meninggalkan emosi dan hal buruk yang terjadi saat cekcok beberapa hari yang lalu.
• Soal Video Habib Umar Ngamuk, Polda Jatim Singgung Perawat Hamil Meninggal: Surabaya sedang Berduka
Polisi Waspadai Oknum Perkeruh Suasana
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan kini mulai ada pihak yang memperkeruh suasana dengan memanfaatkan viralnya video cekcok Habib Umar dengan aparat.
Dikutip dari SURYA.co.id, Jumat (22/5/2020), oknum yang disebut sebagai pihak ketiga tersebut diketahui menyebarkan ujaran kebencian, SARA, provokasi, dan hoaks.
Cara yang digunakan dengan memanfaatkan video cekcok Habib Umar dan memposisikannya sedemikian rupa untuk menyampaikan pesan negatif.
"Ada beberapa pihak ketiga yang memanfaatkan situasi ini atau memperkeruh atau mendompleng atau memboncengi kejadian-kejadian ini," katanya di Mapolda Jatim, Jumat (22/5/2020).
• Bahar bin Smith Ditangkap Seperti Teroris, Berikut Klarifikasi Pihak Kepolisian: Kita Hanya Mengawal
Pihak ketiga yang disebut oleh Trunoyudo diketahui bukan berasal dari kubu pemerintah maupun kubu Habib Umar.
"Tidak ada kaitannya dengan Surabaya dan tidak ada kaitannya dengan kedua belah pihak ini," jelasnya.
Trunoyudo mengatakan pihak kepolisian akan mengusut mereka yang sengaja memperkeruh suasana.
"Ini sudah mulai banyak, tentu ini akan menjadi bagian penyidikan kami," ucapnya.
Asmadi: Manusia Tempatnya Salah dan Dosa
Pada sebuah video lain nampak Anggota Satpol PP Asmadi menggunakan baju batik mengatakan alasan dirinya terbawa emosi pada saat mengingatkan Habib Umar soal PSBB.
Ia mengatakan dirinya khilaf lantaran khawatir akan kondisi kesehatan orangtuanya.
Meskipun berada dekat ayahnya, Asmadi belum sempat bertemu lantaran adanya pandemi Virus Corona (Covid-19).