TRIBUNWOW.COM - Motor listrik bertanda tangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya kembali dilelang.
Hal tersebut dilakukan setelah pemenang lelang, M Nuh yang merupakan seorang buruh lepas, salah paham mengira dapat undian, bukan lelang.
M Nuh pun mundur lantaran tak bisa membayar uang lelang senilai Rp 2,55 Miliar.
• Polisi Jawab Simpang Siur Penangkapan Pemenang Lelang Motor Jokowi, Cuma Buruh dan Takut Ditagih
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) menyebut, pemenang lelang terbaru akan diumumkan pada Jumat (22/5/2020).
Bamsoet menyebut, kini muncul penawaran yang bahkan lebih tinggi dari Rp 2,55 miliar, setelah mendengar M Nuh mundur.
"Bahkan ada yang ngebit di atas Rp 2,55 miliar setelah mendengar M Nuh yang mengaku pengusaha asal Jambi itu mundur," kata Bambang kepada Kompas.com, Jumat (22/5/2020).
Dalam sebuah acara konser yang digelar MPR bersama BPIP, M Nuh diketahui menawar motor tersebut seharga Rp 2,55 Miliar.
Penawaran itu dilakukan lewat sambungan telepon.
Namun, belakangan diketahui M Nuh tak bisa menebus motor itu sesuai harga lelang.
Sebab, ia hanya berprofesi sebagai buruh bangunan.
M Nuh mengaku tidak mengerti mekanisme lelang dan mengira ia akan mendapatkan sepeda motor listrik itu secara cuma-cuma.
Bambang pun tak mempermasalahkan sikap M Nuh tersebut.
• Penampakan Rumah Pemenang Lelang Motor Listrik Jokowi, Ada Tulisan Penerima Bantuan Pra Sejahtera
Ia juga meminta Polda Jambi yang sebelumnya memeriksa M Nuh untuk tidak melakukan penahanan.
"Terkait pemeriksaan M Nuh oleh Polda Jambi, saya sudah mohon untuk dilepaskan. Karena kami sendiri merasa tidak ada masalah. Tidak ada yang di rugikan," kata Bambang.
Bambang menyebut, sampai saat ini ada beberapa pengusaha yang sudah menghubunginya untuk mengajukan penawaran untuk motor listrik Presiden Joko Widodo itu.