Terkini Daerah

Awalnya Dicegat karena Berplat Malang, Viral Habib Umar yang Ngamuk ke Petugas PSBB Bisa Dipidana

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Atri Wahyu Mukti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Viral pria mengamuk saat ditegur petugas PSBB di exit tol Satelit Surabaya, ternyata Habib Umar Assegaf, ditayangkan Kabar Petang, Kamis (21/5/2020).

Seorang petugas polisi berusaha memberikan pengertian tentang aturan PSBB.

Namun, saat itu Habib Umar justru beralih dan mendorong keras seorang petugas lain yang mendekati mobilnya.

Adu mulut terjadi antara Habib Umar dengan seluruh petugas PSBB.

Merasa tidak terima ditegur, ia menunjuk-nunjuk seorang petugas dan tiba-tiba mendorongnya dengan keras.

Cekcok tersebut berakhir dengan baku hantam di tepi jalan.

Habib Umar tampak beberapa kali menyabet petugas PSBB tersebut dengan kain yang ia bawa.

Pada akhirnya para penjaga PSBB membiarkan dia pergi lantaran tidak dapat diberi pengertian.

Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko menjelaskan pelaku pelanggaran PSBB Habib Umar Assegaf di exit tol Surabaya, dalam Kabar Petang, KAmis (21/5/2020). (Capture YouTube TvOne)

 

• Postingan Terakhir Perawat Surabaya PDP yang Meninggal Tuai Ucapan Duka, Potretnya Beri Senyuman

Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko menjelaskan kronologi kejadian tersebut.

Ia menyebutkan identitas pria yang viral dalam video tersebut didalami melalui nomor polisi mobil sedan yang dikendarainya, yakni N 1 B.

"Teregister di situ adalah atas nama Umar Abdullah Assegaf," ungkap Trunoyudo Wisnu, dalam tayangan Kabar Petang di TvOne, Kamis (21/5/2020).

Menurut Trunoyudo, petugas PSBB memang sedang melakukan pengecekan di check point, yakni di Gerbang Tol Kota Satelit Darmo.

"Surabaya ini sedang menerapkan PSBB, maka di salah satu tempat kejadiannya kemarin, tepatnya tanggal 20 Mei 2020 sekira pukul 16.00 lewat, ada pengecekan di check point," jelasnya.

"Yang dilakukan itu adalah protokol kesehatan yang dalam aturan gubernur ini diterapkan protokol kesehatan," lanjut Trunoyudo.

Awalnya petugas memberhentikan mobil karena platnya yang menunjukkan asal kota Malang.

"Yang bersangkutan memang dihentikan, memang petugas melakukan pengecekan awal karena di depan plat N," paparnya.

Selain itu, pengemudi tampak tidak memakai masker.

"Kemudian kapasitas penumpang melebihi aturan," kata Trunoyudo.

"Maka dilakukan secara persuasif, yakni peneguran," lanjut dia. (TribunWow.com/Brigitta Winasis)