Virus Corona

Sudjiwo Tedjo Ungkap Kemarahannya soal Kerumunan Bandara Soetta dan McD, Karni Ilyas: Enggak Adil Ya

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Tiffany Marantika Dewi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Budayawan Sujiwo Tejo (kanan) mengungkap kekesalannya pada sejumlah pelanggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang terjadi di acara Indonesia Lawyers Club pada Selasa (19/5/2020).

Lihat videonya sejak menit awal:

Sindiran Pihak Istana pada Kerumunan Penutupan Gerai McD

Media sosial akhir-akhir ini diramaikan oleh tagar 'Indonesia Terserah' oleh para tenaga medis.

Ungkapan tersebut viral setelah banyaknya pelanggaran PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar).

Misalnya, ada penumpukan calon penumpang di bandara Soekarno-Hatta beberapa hari lalu dan  penutupan gerai McD Sarinah. 

Sejumlah warga Ibu Kota meramaikan area luar McDonalds Sarinah untuk menyaksikan penutupan gerai secara permanen, pada Minggu (10/5/2020) pukul 22.00 WIB. (Tangkapan Layar Dokumentasi Pribadi/TWITTER/@Yate21s)

• Ramai Indonesia Terserah, Dokter Ungkap Sudah Tak Mau Pusing Pikirkan Masyarakat dan Pemerintah

Dilansir TribunWow.com dari channel YouTube Kompas TV pada Minggu (17/5/2020), pihak dari Istana angkat bicara.

Plt Deputi 2 Kantor Staf Presiden (KSP), Abetnego Tarigan lantas turut mengungkapkan rasa berdukanya pada para tenaga medis.

Ia juga sempat menyindir banyaknya orang yang hadir dalam acara penutupan gerai McD Sarinah Minggu (10/5/2020). 

Mulanya, Abetnego menjelaskan bahwa dirinya sendiri juga lebih sibuk dan tak memiliki waktu dengan keluarga selama Covid-19.

"Jadi kalau dulu sebelum Covid itu saya lima hari itu Sabtu Minggu pasti bisa di rumah sekarang itu tujuh hari itu full bekerja."

"Malam ini saya menyiapkan bahan untuk persiapan nanti rapat evaluasi pelaksanaan Covid-19 besok," cerita Abetnego.

Ia lalu mengungkap rasa dukanya pada para tenaga medis.

Pasti cukup sulit apa yang mereka hadapi saat ini.

• Viral Indonesia Terserah, Dokter Covid-19 Ungkap Kekecewaannya: Rasanya Memang Pasti Sakit Hati

"Jadi hal-hal seperti ini sudah bisa membayangkan apalagi temen-temen medis yang mencurahkan banyak tenaga, pikiran dan juga risiko itu ada deket."

"Kalau saya mungkin enggak terlalu deket karena berurusan sama dengan dokumen dan sebagainya-sebagainya gitu," ungkapnya.

Halaman
123