"Menghadapi kehidupan normal-baru nanti, setiap kelompok bisa mengidentifikasikan diri lebih baik. Belajar dari data. Yang kemungkinan sedang disiapkan," ungkapnya.
Menurutnya, kini pemerintah harus menggunakan sistem komunikasi yang baru.
Pasalnya, imbauan hingga ancaman saat ini seringkali hanya dianggap angin lewat saja.
• Presiden Jokowi Tegaskan Belum Berlakukan Pelonggaran PSBB di Tengah Covid-19: Baru Sebatas Rencana
"Kita memerlukan sistem komunikasi baru. Ceramah, imbauan, ancaman, adalah model komunikasi yang tidak menggairahkan."
"Ahli komunikasi sudah harus ambil peran lebih ke depan," ujarnya.
Dahlan menyindir, banyak orang sudah bosan dengan data pasien Virus Corona yang selama ini ditampilkan.
Banyak orang kini menganggap nyawa hanya sebatas angka.
"Yang tidak banyak lagi mengandung arti. Nyawa sudah dianggap menjadi angka-angka. Angka yang mati pula," sindirnya.
Jokowi Minta Masyarakat Belajar Menyesuaikan Diri dengan Corona
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta masyarakat tetap produktif di tengah wabah Virus Corona.
Dilansir TribunWow.com, Jokowi dalam imbauannya juga kembali mengungkit pernyataannya yang sempat meminta warga berdamai dengan virus bernama lain Covid-19 itu.
Menurut Jokowi, warga harus belajar menyesuaikan diri dengan Virus Corona.
Sebab, World Health Organization (WHO) disebutnya telah menduga Virus Corona tak akan bisa hilang dari bumi.
• Bandara Dibuka, Ombudsman Sebut Pemerintah Serba Tanggung Atasi Corona: Kita yang Harus Sabar
• Ahli Nilai Kecenderungan Masyarakat untuk Mudik Tinggi, Ingatkan Lonjakan Kasus Corona di Pulau Jawa
Hal itu disampaikannya dalam kanal YouTube tvOneNews, Sabtu (16/5/2020).
"Kita harus berkompromi dengan Covid, bisa hidup berdampingan dengan Covid," kata Jokowi.