TRIBUNWOW.COM - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menujukkan sebuah data tentang tingkat kesadaran masyarakat Jakarta untuk berada di rumah selama pandemi Virus Corona.
Data tersebut ditunjukkan dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (19/5/2020).
Dilansir TribunWow.com, dalam data tersebut dijelaskan bahwa tingkat kesadaran masyarakat Jakarta untuk tetap di rumah hampir mencapai 60 persen.
• Di ILC, Sudjiwo Tedjo Dukung Penuh Kebijakan Anies soal Mudik saat Corona: Budaya Bisa Diubah
Dengan begitu artinya masih lebih banyak masyarakat yang sudah mengikuti anjuran dari pemerintah dibandingkan dengan yang masih ngeyel.
Dikatakan oleh Anies, tingkat kesadaran masyarakat sebenarnya terus meningkat selama dua bulan terakhir.
Atau bisa dikatakan setelah adanya imbauan untuk menerapkan social distancing dengan cara bekerja di rumah, sekolah di rumah dan ibadah di rumah.
Termasuk juga ditunjang dengan adanya penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
"Di Jakarta selama dua bulan terakhir ini sesungguhnya jumlah orang yang memilih berada di rumah itu cukup tinggi," jelasnya.
"Proporsi warga di Jakarta sejak bulan Maret yang memilih berada di rumah itu mengalami peningkatan yang signifikan, sambungnya.
"Penduduk di Jakarta berada di rumah meningkat signifikan sampai sekitar 60 persen."
• Terapkan PSBB Terakhir untuk DKI Jakarta, Anies Baswedan: Jangan Ada yang Merasa Ini Sudah Selesai
Bahkan dari data tersebut terlihat bahwa tingkat kesadaran warga Ibu Kota jauh lebih tinggi dibandingkan dengan provinsi lain.
Seperti Jawa Barat, Banten, Jawa Timur dan Jawa Tengah dengan tingkat kesadaran untuk berada di rumah tidak sampai 50 persen.
Bahkan untuk Jawa Tengah hanya sekitar 40 persen.
Menurutnya, data tersebut diolah oleh tim Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.
Meski begitu, menurut Anies, pada beberapa hari terakhir, tingkat kesadaran masyarakat di Jakarta tidak beranjak di angka tersebut.