TRIBUNWOW.COM - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menegaskan larangan mudik lokal yang umum dilakukan sebagai bagian dari tradisi Idul Fitri.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan saat dihubungi dalam tayangan iNews, Minggu (17/5/2020).
Provinsi DKI Jakarta diketahui menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menekan penularan Virus Corona (Covid-19).
• Sandiaga Uno Ungkap Pilih Ngalah hingga Anies yang Jadi Calon Gubernur: Sempat Yakinkan Prabowo
Sejalan dengan aturan tersebut, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga melarang mudik lokal dalam wilayah Ibu Kota dan sekitarnya.
Riza Patria kembali menegaskan larangan tersebut.
"Mudik lokal yang dimaksud Pak Anies itu (misalnya) saya ke Serpong. Itu enggak boleh," tegas Ahmad Riza Patria.
Ia menyarankan sebaiknya mudik saat ini dilakukan melalui media sosial.
"Pak Gubernur menyampaikan, ya sudah saatnya mudik virtual 'kan kelihatan juga cantiknya, gantengnya," papar Riza.
"Jadi silaturahminya ketemu sama nenek-kakek melalui virtual video call, Zoom meeting," lanjutnya.
Menurut dia, cara baru tersebut tidak akan mengurangi esensi silaturahmi.
"Mudah-mudahan tidak mengurangi substansi dari silaturahmi itu sendiri," kata Riza Patria.
"Memang kita tidak berjabat tangan, tidak berpelukan, apalagi sekarang suasananya Covid-19 tidak boleh berjabat tangan atau berpelukan," jelas dia.
• Keberhasilan PSBB Jawa Barat, Ridwan Kamil Waspada OTG dari Pemudik: Akan Ganggu Tren Menggembirakan
Ia menuturkan keputusan untuk tidak mudik juga demi kesehatan dan keamanan keluarga.
"Justru karena kecintaan dan kesayangan kita kepada keluarga di kampung, justru tidak ketemu," paparnya.
Riza menuturkan ada banyak alasan yang diungkapkan perantau agar dapat mudik.
"Dimohon juga ada satu kejadian yang penting. Rupanya di Jakarta ini yang ingin ke kampung karena merasa keluarga kecewa," ungkap Riza.
Selain itu, perlu ada dukungan dari keluarga di kampung halaman agar para perantau merasa tidak perlu pulang.
"Kami mengimbau saudara-saudara, nenek-kakek, kerabat di luar kota juga kalau bisa menghubungi kami yang di Jakarta," imbaunya.
"Mengingatkan tidak usah ke kampung, tidak usah mudik, silakan tinggal di Jakarta," lanjut dia.
Riza menyebutkan banyak hal yang dapat dilakukan sementara tidak mudik ke kampung halaman.
"Bekerja di Jakarta, sekolah di Jakarta, beribadah di Jakarta. Tidak usah mudik dulu," tegas Riza.
"Ternyata imbauan, saran dari keluarga yang di kampung itu memberikan motivasi tersendiri," lanjut dia.
• Larang Mudik Lokal, Anies Baswedan Sebut Ingin Tuntaskan Corona: Virus Ini Tidak Kenal Lebaran
Lihat videonya mulai menit 4.00:
Larang Mudik Lokal
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebutkan ingin segera menuntaskan pandemi Virus Corona di wilayahnya.
Hal itu ia putuskan mengingat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk memutus penyebaran Virus Corona (Covid-19) masih berlaku.
Sesuai dengan larangan mudik yang diterbitkan pemerintah pusat, Anies Baswedan turut melarang mudik lokal dalam wilayah Jabodetabek.
• Anies Baswedan Tak akan Mempermudah Pemudik yang Kembali ke Ibu Kota: Demi Masyarakat Jakarta
Dilansir TribunWow.com, Anies Baswedan mengungkapkan alasan kebijakan tersebut diluncurkan.
Awalnya, ia menegaskan akan tetap memberlakukan PSBB meskipun Idul Fitri segera tiba.
Anies menyinggung Peraturan Gubernur Nomor 47 tahun 2020 yang baru saja dikeluarkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
"Peraturan ini melarang penduduk DKI Jakarta untuk bepergian meninggalkan provinsi dan kawasan," kata Anies Baswedan, dalam tayangan Kabar Petang di TvOne, Jumat (15/5/2020).
"Penduduk Jakarta harus berada di Jakarta, tidak bepergian jauh dan ini berlaku efektif mulai hari ini," jelas dia.
Anies menyebutkan ada perkecualian pada 11 sektor strategis yang masih diizinkan bekerja.
"Meskipun sektornya itu dibolehkan berkegiatan, tapi mereka harus mengurus izin secara online," paparnya.
Para pekerja dalam sektor tersebut diharuskan membawa surat tugas yang dapat diurus secara online.
Surat tersebut nantinya dapat ditunjukkan kepada petugas PSBB.
Ia lalu mengungkapkan alasannya tetap bersikeras agar PSBB berlaku.
• Tegaskan Tak Ada Pelonggaran PSBB, Anies Baswedan Justru Memperketat: Fase yang Amat Menentukan
"Kita harus mengendalikan pergerakan virus, artinya hari-hari ke depan semua tetap di rumah tidak bepergian," tegas Anies.
"Yang boleh keluar rumah itu yang sektor yang diizinkan, kesehatan, telekomunikasi, energi. Yang lainnya tetap di rumah," lanjutnya.
Anies menyebutkan belum berencana melonggarkan aturan PSBB.
"Virus ini tidak kenal hari Selasa, Rabu, Kamis, atau ada weekend," paparnya.
"Virus ini tidak kenal lebaran," lanjut Anies.
Selain itu, menurut dia penting menuntaskan penyebaran virus di wilayah Jabodetabek.
"Justru kita sekarang saatnya menuntaskan supaya kawasan Jakarta, juga Jabodetabek, bisa segera mengendalikan pergerakan," katanya.
Anies menuturkan pertumbuhan kasus Virus Corona di wilayah Jakarta sudah cukup baik.
"Dengan ada aturan ini, masyarakat Jakarta tidak bisa bepergian ke luar Jabodetabek," terangnya.
"Yang dari luar juga kalau mau masuk ke Jakarta, maka harus mereka bekerja di sektor yang diizinkan," tambah Anies. (TribunWow.com/Brigitta Winasis)