"Seringkali kalau kita berbicara tentang kecemasan bukan hanya saat wabah Covid-19."
"Kehidupan kita sehari-hari juga bisa menimbulkan kecemasan."
"Yang membuat seseorang mengalami kecemasan, ketika dia tidak mampu lagi beradaptasi, tertekan, hingga mengalami stres," ujar dr Andri kepada Tribunnews melalui sambungan Zoom Meeting, Rabu (6/5/2020).
• Cara Vietnam Sukses Tangani Virus Corona, Tak Ada Kasus Positif dalam Waktu Hampir Satu Bulan
dr Andri juga menuturkan, seseorang tidak serta merta langsung mengalami gangguan kecemasan.
Menurutnya, ada sejumlah tahapan awal yang dilalui.
"Level awalnya itu stres dulu, dia tertekan, dia tidak nyaman, dan berusaha beradaptasi."
"Lalu ketika orang itu tidak mampu lagi beradaptasi, maka dia mengalami gejala kecemasan," katanya.
Lantas bagaimana ia memberikan tips untuk mengurangi gangguan kecemasan akibat wabah corona?
dr Andri menyampaikan ada tiga cara yang bisa dilakukan oleh semua orang yang mengalami kecemasan.
Di antaranya adalah menerima kenyataan, melakukan relaksasi, dan membatasi informasi.
Terkait menerima kenyataan, dr Andri menjelaskan, hal itu dilakukan agar diri kita tidak terlalu terbebani dengan kondisi saat ini.
Pasalnya, kondisi sulit akibat corona juga dirasakan banyak orang dari berbagai negara yang terdampak.
"Pertama yang perlu diperhatikan adalah menerima kenyataan kondisi ini, ikhlas adalah salah satu cara untuk menerima."
"Kita belajar untuk menerima bahwa keadaan ini semua manusia ikut mengalaminya."
"Ada lebih dari 200 negara mengalami hal yang sama," ungkapnya.