Virus Corona

Di ILC, Ali Ngabalin Minta Pendukung Anies Baswedan Move On: Jangan Jadikan Corona sebagai Panggung

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Ngabalin dalam tayangan Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (12/5/2020).

Namun, Karni Ilyas lantas menyela pernyataan Ngabalin.

Karni mengatakan apa yang dimaksud Geisz hanya kesan.

Namun, Ngabalin mengatakan hal itu baiknya tidak diungkapkan di depan publik saat Virus Corona melanda.

"Dia bilang kesan, ada kesan dia bilang begitu," sahut Karni Ilyas.

"Iya, jangan karena ini ditonton. Kan Datuk juga bilang orang nunggu saya bicara."

"Udah, jangan bicara diksi dan narasi yang saling menyalahkan, saling menyudutkan," jawab Ngabalin.

Sempat Viral karena Kritik Menteri, Bupati Boltim di ILC: Saya Mungkin Bupati yang Agak Aneh

Lihat videonya mulai menit ke-6:06:

Geisz Sebut Anies Oposisi Anies Baswedan

Pada kesempatan tersebut, Geisz gamblang menyebut ada upaya cari panggung dalam penanganan Virus Corona.

Dilansir TribunWow.com, Geisz menyebut pemerintah pusat terus berusaha menyalahkan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Menurut Geisz, pemerintah kini bahkan seolah menjadi oposisi Anies Baswedan, yang terus mengkritik kebijakan sang gubernur.

Melalui tayangan Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (12/5/2020), Geisz menganggap penanganan Virus Corona kini layaknya persaingan Pilpres.

 

• Ngabalin Sebut Pendukung Anies Terus Ungkit Pemilu, Karni Ilyas Berikan Pembelaan, Lihat Reaksinya

• Bahas Bansos di ILC, Ngabalin Blak-blakan Tegur Pendukung Anies Baswedan: Berbusa-busa Orang Bicara

Bahkan secara gamblang, Geisz menyebut pemerintah pusat kini seolah memusuhi Anies Baswedan.

"Kita ini sebagai warga Jakarta, saya ingin bertanya. Kita ini menghadapi Covid sebagai wabah atau menghadapi Pilpres?," ucap Geisz.

"Karena saya membaca dari awal Covid ini, bahkan dari sebelum Covid, yang terjadi adalah pemerintah pusat dan baru pertama kali selama saya lahir, ada pemerintah pusat menjadi oposisi terhadap Pemprov DKI."

Halaman
1234