TRIBUNWOW.COM - Dokter Spesialis Anak dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dr. Andrew Renato Nafarin memberikan penjelasan apakah tidak bisa mencium bau bisa menjadi gejala baru Virus Corona atau tidak.
Dilansir TribunWow.com, hal itu disampaikan dr. Andrew Renato Nafarin saat menjadi narasumber dalam program Sapa Indonesia Pagi KompasTV, Rabu (13/5/2020).
Mulanya, presenter membacakan pertanyaan warganet yang ditujukan kepada dr. Andrew Renato Nafarin.
"Saya dan ibu saya demam selama 2 hari. Setelah periksa dan minum obat penurun panas, saya dan ibu tidak bisa mencium bau sama sekali lagi padahal badan sudah fit. Apakah ini termasuk gejala baru Covid? Apakah fungsi penciuman bisa sembuh kembali?" tanya akun @suliistyawati_11.
• Mengaku Tersinggung Jakarta Disebut Tak Punya Uang, M Taufik Buka Anggaran Corona di DKI
Menanggapi hal itu, Andrew mengatakan tidak bisa atau kesulitan mencium baru disebut Anosmia.
Anosmia, kata Andrew, merupakan gejala yang berasal dari saluran napas.
Meski demikian, Andrew tak memungkiri bila anosmia bisa menjadi gejala baru Covid-19.
"Kalau kesulitan mencium bau itu kita bahasa medisnya, Anosmia. Jadi Anosmia lebih ke arah gejala dari saluran napas hidung. Tapi ada beberapa laporan, memang sedikit yang awalnya tidak bisa mencium itu merupakan gejala Covid," ungkap dia.
• Ketua DPD Gerindra Lampung Gunadi Ibrahim Positif Virus Corona, Ngaku Hanya Pergi ke Masjid
Lebih lanjut, Andrew mengatakan agar masyarakat tetap tenang dan waspada jika mengalami tidak bisa mencium bau.
Langkah yang perlu dilakukan adalah tetap melakukan screening.
"Apakah cuma Covid yang bisa membikin gejala tidak bisa mencium? Tidak, ada yang lain, tapi jangan lupa bahwa Covid juga bisa. Jadi kita tidak bisa bilang 'oh pasti bukan Covid atau pasti Covid', kita tetap waspada. Sebaiknya tetap melakukan screening. Karena memang ada sebagian laporan tentang anosmia yang disebabkan Covid," urai Andrew.
"Masalahnya adalah kalau dia memang Covid, dan gejala ringan bisa masuk OTG (Orang Tanpa Gejala) atau ODP (Orang Dalam Pemantauan) yang bisa menularkan orang."
Simak videonya mulai menit 7:11:
Apakah Virus Corona Bisa Kambuh secara Berulang?