Virus Corona

Sebut Adanya Mutasi pada Sejumlah Sampel Virus Corona, Peneliti Khawatir Vaksin Tidak akan Berfungsi

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI Virus Corona/Covid-19. Sejumlah peneliti menemukan bukti adanya mutasi pada Virus Corona yang membuat virus tersebut mudah menular.

Banyak vaksin yang ada dibuat dengan cara ini, seperti antivirus yang digunakan untuk melawan Campak dan Polio.

Namun kendalanya, vaksin ini membutuhkan pengujian keamanan yang luas dalam sejumlah tahap.

Adapun Tim peneliti dari Sinovac Biotech di Beijing yang menggunakan metode ini, telah mulai menguji versi SARS-CoV-2 yang tidak aktif pada manusia.

2. Vaksin Virus-vektor

Sekitar 25 kelompok mengatakan mereka sedang mengerjakan vaksin vektor-virus.

Pada metode ini, virus seperti Campak atau Virus Adeno direkayasa secara genetis sehingga dapat menghasilkan protein Virus Corona dalam tubuh.

Virus-virus ini dilemahkan sehingga tidak dapat menyebabkan penyakit.

Ada dua jenis virus yang bisa digunakan dalam metode ini, yaitu virus masih dapat mereplikasi di dalam sel dan yang tidak bisa karena gen kunci telah dinonaktifkan.

3. Vaksin Asam Nukleat

Setidaknya 20 tim bertujuan untuk menggunakan instruksi genetik (dalam bentuk DNA atau RNA) untuk protein Virus Corona yang mendorong respon imun.

Asam nukleat dimasukkan ke dalam sel manusia, yang kemudian menghasilkan salinan protein virus.

Hal ini ditujukan untuk memicu pembentukan sel imun tubuh yang akan mengenali virus tersebut sehingga dapat menangkalnya saat terjangkit.

4. Vaksin Berbasis Protein

Banyak peneliti ingin menyuntikkan protein coronavirus langsung ke dalam tubuh.

Peneliti tersebut juga menggunakan fragmen protein atau cangkang protein yang meniru lapisan luar Virus Corona.

28 tim sedang mengerjakan percobaan vaksin berbasis protein tersebut.

Cangkang protein yang kosong dibuat menirukan struktur Virus Corona, namun tidak memiliki daya infeksi. (TribunWow.com)