Sambil menunjukkan kuitansi pembayaran, Boyamin menyebut cicilan itu dibayarkan oleh istri Nurhadi, Tin Zuraida.
Selain itu, menurutnya pembayaran itu dilakukan secara cash.
"Ya malah istrinya, Tin Zuraida," jelasnya.
"Ini pakai cash semua dimasukkan ke rekening account virtual perusahaan pengembangnya, sampai seperti ini."
"Yang membayar Tin Zuraida, tanggalnya ini 23 Januari 2014," sambungnya.
Melanjutkan penjelasannya, Boyamin menyebut kuitansi pembayaran itu menjadi bukti keberadaan Nuhardi yang masih berada di sekitaran Jakarta.
"Iya ototmatis terkonfimasi, berarti yang paling mahal cicilan sekali (Rp) 250 juta, dan ini cicilan ke-16, kira-kira cicilan ke-30."
"Satu unit loh, belum unit yang lain. Satu unit (Rp) 250 juta, ini cicilan ke-16," tandasnya. (TribunWow.com/Mariah Gipty/Jayanti Tri Utami)