Terkini Nasional

Din Syamsuddin Koreksi Refly Harun yang Sebut Muhammadiyah Condong ke Prabowo saat Pilpres 2019

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin memberikan koreksi dengan ucapan dari Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun yang menyebut Muhammadiyah condong mendukung Prabowo pada Pilpres 2019.

Meski begitu, Din Syamsuddin tidak setuju dengan anggapan ada perpecahan di Muhammadiyah lantaran berbeda pilihan di pilpres.

Namun dirinya menyimpulkan bahwa warga Muhammadiyah tidak terbelah, melainkan istilahnya terbagi.

"Pada setiap pilpres, Muhamadiyah secara organisasi tidak berpihak.

"Tetapi karena Muhmaddiyah memberikan kebebasan kepada warganya untuk mendukung partai politik tertentu, untuk mendukung calon presiden atau calon presiden tertentu, ya boleh jadi di lapangan itu Muhammadiyah ya bukan terbelah, tetapi terbagi, teralokasi secara proposional," pungkasnya.

Harun Masiku Diyakini Sudah Meninggal, MAKI Bandingkan China yang Mudah Tangkap Koruptor saat Corona

Simak videonya mulai menit ke-19.14

Din Syamsuddin Bongkar Percakapan dengan Jokowi

Pada kesempatan itu, Din Syamsuddin juga sempat mengungkap pembicaraannya dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Din Syamsuddin mulanya mengatakan bahwa adanya ketidak seriusan Jokowi dalam melawan tindakan kleptokrasi (pemerintah yang mencuri uang rakyat untuk kepentingan kelompok tertentu) dan oligarki.

Din mengaku, dirinya juga sudah sering membahas percakapan dengan Jokowi terkait masalah tersebut di ceramah-ceramahnya.

"Soal ketaksungguhan termasuk dalam menghadapi kleptokrasi dan oligarki."

"Boleh juga di (channel) ini karena juga sudah sering saya sebut dalam ceramah," ujar Din.

Din menjelaskan bahwa dirinya pernah suatu ketika diundang ke Istana.

Jokowi meminta tolong dirinya untuk membantu memberantas tindakan kleptokrasi misalnya para mafia.

Kata Rocky Gerung terkait Serangan Menteri kepada Gubernur DKI Jakarta: Saya Enggak Pro Anies

"Beliau itu dulu pernah ya waktu saya waktu saya memimpin PP Muhammadiyah ke Istana."

"Beliau pakai baju militer itu, minta tolong kepada PP Muhammadiyah untuk membantu pemerintah menghadapi dan mengatasi mafia," ceritanya.

Halaman
123