Terkini Internasional

Saat Kim Jong Un Dirumorkan Memiliki Kembaran hingga Sengaja Menghilang

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto dirilis Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA), memperlihatkan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un (dua kanan) menghadiri upacara peresmian pabrik pupuk di Provinsi Pyongan Selatan, Korea Utara, Jumat (1/5/2020). Ini menjadi kemunculan pertama Kim Jong Un setelah dikabarkan terakhir tampak pada 12 April lalu dan sempat dispekulasikan telah meninggal dunia.

Sudah jadi rahasia umum kalau Kim Jong Un memiliki sosok kembaran yang bisa melindungi dirinya.

Kim sering bepergian dan upaya 'kembaran itu' untuk menangkal kemungkinan upaya pembunuhan.

Ayah Kim, Kim Jong-il juga dikabarkan telah mengirim 'sosok kembarannya' untuk bertemu Bill Clinton selama kunjungan mantan presiden AS itu ke Pyongyang pada 2009.

Ada pun pada 2017, Kim Jong Un tampak mengobrol dengan beberapa 'sosok kembarannya', berpakaian persis seperti dia, sampai ke setelan hitam dan potongan rambut khasnya, selama peluncuran rudal, dalam cuplikan video langka yang diperoleh media The Sun.

Patahkan Rumor Meninggal Dunia karena Operasi, Kim Jong Un Kembali Muncul ke Publik

2. Kim dirumorkan sengaja membiarkan kabar dirinya sakit dan mati untuk mengetahui siapa lawannya

Media Sky News Australia mengklaim bahwa Kim Jong Un yang masih berusia 36 tahun sengaja berpura-pura mati dengan hilang dari khalayak selama 20 hari karena dia ingin mengetahui pengkhianat di lingkar kekuasaannya.

Pembawa acara Sky's Outsiders, James Morrow mengatakan bahwa pemimpin diktator Kim Jong Un mungkin sedang melakukan manuver stalinis klasik untuk mengukur respons orang lain.

Kim dirumorkan menggunakan reaksi orang-orang selama ketidak munculannya itu untuk 'membersihkan' orang-orang yang dicurigai olehnya.

Orang-orang tersebut, konon dianggap Kim ingin mengambil alih kekuasaannya.

Morrow menambahkan kalau rumor kematian Kim memang sangat dibesar-besarkan.

"Dia memutuskan untuk melakukan ini, bersembunyi, dan melihat bagaimana berbagai hal menghancurkan kebijaksanaan kekuasaan, dan melihat siapa yang mencoba mengambil alih kekuasaan pada saat dia mati," ungkap Morrow.

"Aku curiga kita akan segera melihat 'pembersihan' (di jajaran petinggi) di Korea Utara," imbuhnya.

Kemunculan Kim dirasa sebagai pukulan terhadap kredibilitas beberapa pembelot terkenal dari Korea Utara yang berspekulasi bahwa Kim menderita penyakit serius atau bahkan sudah mati.

Salah satu pembelot, Thae Yong Ho, adalah wakil duta besar Korea Utara untuk Inggris, di mana dia mengelola dana rahasia untuk penguasa diktator itu.

Thae melarikan diri ke Korea Selatan pada 2016 dan merupakan salah satu dari pembelot-pembelot yang terpilih sebagai anggota parlemen bulan lalu.

Halaman
123