Terakhir tentang physical distancing atau social distancing Jerinx mengkampanyekan hal tersebut agar masyarakat terhindar dari penyakit kulit.
"Kalau social distancing itu menyelamatkan kalian dari panu, kurap, dan penyakit-penyakit kulit lainnya," tandasnya.
• Singgung Ekonomi di Tengah Corona, Jokowi: Kita Beruntung sejak Awal Pilih PSBB Bukan Lockdown
Lihat videonya mulai menit ke-2.36:
Kata Nadiem soal Konspirasi: Cara Berpikir Malas
Sebelumnya Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim telah menanggapi soal ramainya teori-teori konspirasi tentang pandemi Virus Corona (Covid-19).
Nadiem mengatakan orang-orang yang berpaling pada teori-teori konspirasi adalah orang yang malas berpikir.
Mantan bos Gojek itu kemudian menjelaskan bagaimana adanya pandemi ini sebenarnya sudah diprediksi oleh para ilmuwan dan ahli sejak beberapa tahun yang lalu.
Dikutip dari YouTube Najwa Shihab, Selasa (5/5/2020), awalnya Nadiem mengatakan hal terpenting dalam melawan Covid-19 adalah mengontrol emosi dan menggunakan akal sehat untuk memilah-milah informasi.
Nadiem menjelaskan ketika seseorang panik maka orang tersebut akan kehilangan kendali.
"Karena bawaannya mau panik, bawaannya ketakutan, dan itu mungkin yang merupakan tantangan utama adalah agar tidak lose control, untuk menjaga akal sehat," paparnya.
Di sisi lain, ketika seseorang bisa mengendalikan dirinya sendiri maka ia akan mampu mengambil kebijakan-kebijakan yang rasional untuk melindungi dirinya sendiri, keluarganya maupun asetnya.
"Tapi bagi yang panik, reaktif itu akan kemana-mana, dan menjadikan pola pikir yang tidak sehat," ujar Nadiem.
Presenter kondang Najwa Shihab kemudian menyinggung soal orang-orang yang tidak rasional akhirnya berlari ke teori konspirasi.
"Banyak sekali akhirnya muncul seperti yang tadi kebohongan itu muncul dan dibalut seolah-olah ini valid," kata Najwa.
"Teori-teori konspirasi yang kemudian muncul," lanjutnya.