"Kasih mereka alat tes, mereka bisa mendata siapa yang sakit, salurkan itu yang namanya tes Covid segala macem, yang rapid test ke sana itu yang perlu dicek."
Menurut Fahri, masyarakat lebih berhak menjalani tes Virus Corona ketimbang para pejabat itu.
Karena itu, ia mendesak pemerintak mencukupi kebutuhan alat tes Virus Corona di seluruh puskesmas.
"Ngapain ngecek anggota DPR, ngecek anggota kabinet, ini orang udah punya mekanisme ," kata Fahri.
"Yang perlu dicek dan dilacak di mana larinya virus ini adalah kasih kepada puskesmas-puskesmas, mereka udah punya metode."
"Di sana ada dokternya, ada perawatnya, itu akan berjalan dengan sendirinya. Dan itu adalah sistem yang telah ada," sambungnya.
• Soal Perppu Corona, Refly Harun Curigai Adanya Penumpang Gelap: Saya Ngobrol sama Orang Penting
Lebih lanjut, Fahri juga mengkritik pemerintah yang terus merekrut orang baru untuk menangani Virus Corona.
Menurut Fahri, hal itu justru akan semakin menambah masalah.
Lantas, ia pun menyinggung keberadaan Menkes Terawan setelah Virus Corona banyak menelan korban.
"Jadi enggak perlu bikin yang baru, ini bikin yang baru dan terdiri dari orang yang enggak pernah di pemerintahan, negara itu strukturnya kayak apa," jelas Fahri.
"Itu kayak menteri kesehatan, orang bingung enggak ngerti ini."
Fahri menilai, Terawan justru seolah kabur dan diam seribu kata saat pernyataannya menuai kritikan banyak pihak.
Tak hanya itu, ia juga menyinggung stafsus milenial presiden.
"Oh sebentar lagi, tiba-tiba banyak, tiba-tiba kabur, sekarang enggak ada suaranya."
"Pejabat-pejabat yang baru muncul, milenial-milenial yang ngerti apa-apa tentang undang-undang dasar," tandasnya.
(TribunWow/Elfan Nugroho/Jayanti)