"Karena di situ cukup mengkhawatirkan keadaannya, saya sudah ngobrol sama istri untuk izin berpisah dulu sampai keadaan lebih baik," katanya.
Adithya khawatir dirinya terjangkit Covid-19 sebab mobilitas orang di Sukabumi tergolong tinggi.
"Saya cukup curiga dengan banyaknya orang mobilitas orang ke Sukabumi itu cukup banyak sekali," ujarnya.
Ia mengatakan dirinya sempat kembali bertemu istrinya di saat pindah ke tempat karantina yang disediakan oleh pemerintah daerah.
Adithya bercerita dirinya kaget mendengar kepergian istrinya yang mendadak.
Padahal sebelumnya istrinya tidak pernah menunjukkan gejala sakit apapun.
Almarhumah Nadia pun akhirnya meninggal setelah dilarikan ke IGD untuk mendapat perawatan.
"Semua coba dilakukan untuk menyelamatkan istri saya, tapi takdir berkata lain," pungkasnya.
Kini Adithya harus hidup sendiri bersama satu orang putrinya yang masih berumur satu tahun tujuh bulan.
• Kisah Perawat Corona di Sumsel Diminta Melayani padahal Kekurangan APD: Kami Juga Manusia, Takut
Simak videonya mulai dari menit awal:
(TribunWow.com/Anung)