Nilai Perppu Corona Sulit Digugat
Pada kesempatan yang sama, Fadli juga mengkritik soal Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) penanganan Virus Corona.
Menurut Fadli, Perppu Corona lebih menguntungkan investor ketimbang masalah Covid-19 itu sendiri.
"Saya pribadi menilai Perppu itu bermasalah, saya kira Perppu itu dibuat tergesa-gesa, merugikan, dan Perppu ini juga lebih banyak peluang dan ruang bagi kalangan investor ketimbang Coronanya sendiri."
"Yang Rp 405 triiliun kan yang 75 itu sebetulnya secara spesifik untuk Covid-19," ujar Fadli.
Fadli mengatakan, menurutnya susah untuk menggugat Perppu.
"Dan ini, saya termasuk yang pertama kali saya buat tulisan pendek ketika baru-baru saja Perppu dikeluarkan."
"Jadi memang risiko dari sebuah politik dengan skema seperti ini sulit kita untuk melakukan perdebatan, terhadap suatu kebijakan," ungkap dia.
Menurutnya hal itu susah karena sistem presidensiil yang diterapkan di Indonesia didukung dengan banyaknya partai politik pendukung.
• Kelakar Erlina Burhan di ILC, Singgung Pengetahuan Karni Ilyas soal Corona: Pinter Banget Sekarang
"Saya kira agak susah karena sistem kita presidensiil, karena presidensial yang membuat satu kekuatan yang sangat besar bagi presiden, apalagi kemudian didukung oleh partai-partai politik yang mayoritas tentu akan relatif lebih leluasa."
"Jadi jangan terlalu banyak berharap pada partai politik saat ini," ungkapnya.
Selain itu, Politikus Gerindra ini juga meminta jangan berharap pada media.
"Untuk sekarang ini karena menjadi mayoritas itu adalah bagian dari sebuah pemerintahan tetapi karena kita juga jangan terlalu berharap banyak dari media."
"Yang seharusnya di dalam demokrasi menjadi pilar keempat demokrasi," ucapnya.