Terkini Daerah

Preman Bertato Menangis saat Dihukum Polisi karena Peras dan Pukul Bocah, Motif Ingin Beli Es Krim

Penulis: anung aulia malik
Editor: Claudia Noventa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lantaran ingin beli es krim Robin Bakkara nekat memalak bocah penjual tisu dan menghajarnya karena tidak kunjung diberikan uang, Rabu (6/5/2020).

TRIBUNWOW.COM - Seorang pria bertubuh kurus dengan tato di tangan kirinya diamankan oleh polisi lantaran memeras dan menghajar seorang bocah tak bersalah.

Pria bernama Robin Bakkara itu memalak korbannya AH (12) di persimpangan Jalan Sudirman, Medan, Sumatera Utara, Rabu (6/5/2020).

Robin memalak korbannya lantaran dirinya ingin membeli es krim.

Seorang preman diamankan warga usai memukul seorang anak penjual tisu eceran di persimpangan Jalan Sudirman, Medan, Rabu (6/5/2020). (Tribun-Medan.com/Victory Hutauruk)

Video Detik-detik Jenazah ABK Asal Indonesia di Kapal China Dilempar ke Laut, Disorot Media Korsel

Dikutip dari Tribun-Medan.com, kejadian bermula saat Robin meminta uang kepada AH yang saat itu sedang berjualan tisu eceran.

AH tak terima hasil jualannya diminta oleh Robin, ia enggan memberikan Robin uang sepeser pun.

Tersulut emosi lantaran tidak diberikan uang, Robin langsung menghajar korban hingga akhirnya AH mengalami luka lebam di kening wajahnya.

Orangtua AH yang tidak terima segera melaporkan kejadian tersebut ke pihak berwenang.

Robin akhirnya dibawa ke Pos Subnit Patwal Polrestabes Medan.

Sesampainya di sana, Robin langsung diberi hukuman fisik berupa push up, sit up, dan jalan jongkok.

Seusai menjalani hukuman fisik, Robin tampak menangis.

Saat ditanya oleh polisi kenapa menangis, Robin mengatakan dirinya kelelahan melakukan hukuman fisik tersebut

"Capek Pak," kata Robin.

Pihak kepolisian lanjut menanyakan mengapa Robin menganiaya dan memeras AH.

Robin menjawab dirinya ingin meminta uang untuk membeli es krim.

"Aku pukul aja tadi bang, enggak dikasih uang tadi. Aku baru bangun tidur, mau beli es," cetusnya.

Sambil menangis Robin mengatakan dirinya tidak akan mengulangi perbuatannya lagi.

"Ampun-ampun saya pak, tidak akan memalak lagi saya," ujar Robin.

Orangtua korban yang ikut menyaksikan Robin menangis akhirnya tidak jadi melaporkan pelaku penganiayaan anaknya ke Polsek.

Ia mengaku hanya ingin Robin jera dan tidak mengulangi perbuatannya.

Berdasarkan penjelasan dari orangtua AH, Robin tidak hanya sekali melakukan aksinya.

Ia kerap memalak anak-anak penjual eceran yang berdagang di sekitar persimpangan lampu merah di Jalan Sudirman, Medan.

Viral Video Perampok Nekat Bobol Mobil di Tengah Keramaian, Sempat Dikejar Korban dan Warga

Dikutip dari YouTube Tribun Medan TV, Rabu (6/5/2020), Robin hanya bisa tertunduk sambil menangis seusai dihukum oleh para polisi.

Di tempat yang sama hadir juga bocah korban pemalakan dan penganiayaan Robin.

Ditunjukkan oleh polisi yang ada di sana nampak di atas alis sebelah kanan AH benjol besar akibat dipukul Robin.

Saat Robin menangis, para polisi justru semakin membentak Robin.

Ketika ditanyakan apakah dirinya sering berbuat seperti itu, Robin membantah.

"Enggak pernah Pak," jawab Robin.

4 Bersaudara di Maluku Tenggara Dibunuh Saudara Sendiri di Hutan, Motif Gara-gara Tanah Warisan

Simak video berikut ini mulai menit awal:

(TribunWow.com/Anung)