"Kalau kita diajari Jas Merah, Jangan Pernah Meninggalkan Sejarah, WHO mengajarkan kita untuk meninggalkan sejarah."
"Mengapa dinamai Covid-19 padahal sejarahnya dari SARS, kenapa enggak SARS berapa."
"Sorry saya awam tapi saya agak pinter orangnya," tegas sudjiwo makin keras.
• Apakah Virus Corona Bisa Bertahan jika Dimasukkan ke Dalam Freezer? Ini Penjelasan Dokter
Ia terus bertanya-tanya mengapa Covid-19 tidak diberi nama dengan embel-embel SARS.
Melihat statement sudjiwo Tejo yang cukup bersemangat, Karni Ilyas lantas tertawa.
"Sifat-sifat SARS kan kita sudah tahu gelombang ini, kalau ini SARS berapa sehingga penaganannya ada sejarah, kita meninggalkan sejarah apa maksudnya WHO mengapa namanya Covid."
"Kita disuruh jangan meninggalkan sejarah, kita jangan meninggalkan sejarah, Corona meninggalkan sejarah, sejarahnya SARS," ungkap sudjiwo.
Lihat videonya mulai menit ke-6:42:
Mahfud MD ungkap ada Pertimbangan PSBB Dilonggarkan
Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan, Mahfud MD mengatakan bahwa pemerintah akan mempertimbangkan kelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di sejumlah daerah.
Hal itu diungkapkan Mahfud MD dalam acara Kompas Petang Kompas TV pada Minggu (3/5/2020).
Yang menjadi pertanyaan kapan wacana tersebut bisa diterapkan?
• Ahli Epidemiologi Tegaskan Pentingnya Patuhi Larangan Mudik: Belum Tentu Benar-benar Bebas Virus
Dalam Kompas Petang, presenter awalnya mempertanyakan prediksi relaksasi PSBB itu bisa berlaku.
"Kalau pemerintah tadi Pak Mahfud bilang mempertimbangkan untuk melakukan relaksasi PSBB di sejumlah daerah yang menerapkan PSBB."
"Prediksi dari Pemerintah sendiri, Anda sebut tadi ada beberapa suara, ada yang optimis Mei sudah mulai turun ada yang pesimis bahkan bilang Desember."