Lebih lanjut, Sudjiwo Tejo kemudian kembali membahas soal Corona, yakni prediksi ataupun ramalan kapan akan berakhir.
Menurut Sudjiwo Tejo, Covid-19 merupakan hal yang tidak terlihat secara visual, karena berupa virus.
Berbeda halnya dengan hal-hal atau benda-benda terlihat yang pastinya bisa ditentukan kapan bisa berakhir.
• Tolak Tegas Kelonggaran PSBB, Wasekjen MUI: Kita Tidak Bayangkan Arus Balik Umat Islam ke Masjid
"Cuman begini kalau saya lihat tadi pembicaraan para ahli bulan Juli atau akhir tahun saya sebagai awam agak ini, karena timeline time table bukan manusia ini yang menentukan," jelasnya.
"Kalau saya mau ndalang, mau musik time table bisa ditentukan oleh produser, oleh sponsor."
"Ini yang menentukan virus loh pak dan kita enggak tahu apakah sampai akhir Desember, kita enggak tahu sebetulnya," pungkasnya.
Simak videonya mulai menit ke-8.00:
Wasekjen MUI Tolak Tegas Wacana Kelonggaran PSBB
Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (Wasekjen MUI), Zaitun Rasmin menanggapi wacana pemberian kelonggaran atau relaksasi pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Dilansir TribunWow.com, Zaitun Rasmin menolak dengan tegas rencana kelonggaran PSBB.
Menurut Zaitun Rasmin, relaksasi PSBB bukan sebuah pilihan tepat untuk dilakukan pada situasi saat ini.
• Nadiem Makarim Bahas Teori Konspirasi Virus Corona: Ini Sudah Diprediksi Bertahun-tahun Sebelumnya
Dirinya meminta rencana tersebut perlu dipertimbangkan kembali.
Zaitun Rasmin tidak ingin kondisi yang sebenarnya sudah cukup aman justru menjadi kacau.
Ia menyinggung soal umat muslim yang sudah bisa ikhlas mengikuti fatwa dari MUI untuk melakukan ibadah di rumah, termasuk salat Jumat yang sebenarnya wajib dilakukan di masjid.
Ketika adanya kelonggaran, maka ditakutkan mereka akan kembali untuk salat di Masjid.