Terkini Nasional

Ditanya Refly Harun Mengapa Selalu Kritik Pemerintah, Fadli Zon Singgung Jokowi Angkat Prabowo

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota DPR RI Fadli Zon (kanan), dan Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun (kiri) dalam tayangan YouTube Refly Harun, Rabu (6/5/2020).

TRIBUNWOW.COM - Mantan Wakil DPR RI, Fadli Zon sempat ditantang oleh Pakar Tata Hukum Negara Refly Harun untuk memuji pemerintah.

Hal itu terjadi saat Fadli Zon melakukan video call dengan Pakar Tata Hukum Negara, Refly Harun pada Selasa (5/5/2020).

Mulanya, Refly Harun mengatakan bahwa jika ada kebijakan pemerintah yang tidak bagus memang patut untuk dikritik.

Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun (kiri), dan Politisi Partai Gerindra, Fadli Zon dalam kanal YouTube Refly Harun, Rabu (6/5/2020). Keduanya menyoroti soal dana triliunan rupiah Kartu Prakerja. (YouTube Refly Harun)

Fadli Zon Sebut Perppu Corona Sulit Digugat: Kalau Misal Pak Prabowo Jadi Presiden akan Beda Sekali

Namun dari penelusuran cuitan Twitter, Fadli Zon terlihat selalu mengkritik pemerintah.

"Ada satu pertanyaan menarik kalau bagus dibilang baik dibilang baik. Kalau tidak bagus ya kita kritik."

"Tapi kalau kita lihat tweetnya Fadli Zon kok enggak pernah Bung Fadli Zon memuji pemerintah, ada kritik saja," singgung Refly Harun.

Fadli Zon lantas mengaku dirinya bingung bagian dari kebijakan pemerintah yang menurutnya patut dipuji.

Menurnya tak ada yang bagus dalam kebijakan Presiden Joko Widodo selama enam bulan pertama masa kepemimpinan 2019-2024.

"Saya bingung mau muji yang mana?" jawab Fadli.

"Masak enggak ada yang baik," tanya Refly lagi.

"Saya bingung saja dari mulai 6 bulan yang lalu saya bingung mau memuji yang mana ya," jawab Fadli lagi.

Maaf pada Jokowi dan Mahfud MD, Mardani Ali: Sebetulnya Ramadan Enggak Boleh Bicara Keburukan Orang

Lalu Politikus Gerindra itu menjawab bahwa keputusan Jokowi dalam mengangkat Prabowo Subianto menjadi Menteri Pertahanan adalah keputusan terbaik.

Ia menatakan pujian itu juga ia telah nyatakan pada media.

"Ada yang saya puji keputusan terbaik dari Pak Jokowi adalah menempatkan Pak Prabowo sebagai Menteri Pertahanan itu saja itu. Jejak digitalnya ada ," ungkapnya.

Lalu, Refly menjawab bahwa persepsi orang itu berbeda-beda.

Sehingga, jika memang Fadli Zon tidak menyukai kebijakan pemerintah itu bukan suatu masalah.

"Yang lain saya belum menemukan gitu lah, ada satu dua yang lain," ujar Fadli.

"Ya kan persepsi orang berbeda-beda," jawab Refly.

Jokowi Beri 5 Arahan Baru Hadapi Pandemi Corona, Evaluasi dan Target PSBB hingga Distribusi Bansos

Lihat videonya mulai menit ke-3:30: 

Nilai Perppu Corona Sulit Digugat

Pada kesempatan yang sama, Fadli juga mengkritik soal Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) penanganan Virus Corona.

Menurut Fadli, Perppu Corona lebih menguntungkan investor ketimbang masalah Covid-19 itu sendiri.

"Saya pribadi menilai Perppu itu bermasalah, saya kira Perppu itu dibuat tergesa-gesa, merugikan, dan Perppu ini juga lebih banyak peluang dan ruang bagi kalangan investor ketimbang Coronanya sendiri."

"Yang Rp 405 triiliun kan yang 75 itu sebetulnya secara spesifik untuk Covid-19," ujar Fadli.

Fadli mengatakan, menurutnya susah untuk menggugat Perppu.

"Dan ini, saya termasuk yang pertama kali saya buat tulisan pendek ketika baru-baru saja Perppu dikeluarkan."

"Jadi memang risiko dari sebuah politik dengan skema seperti ini sulit kita untuk melakukan perdebatan, terhadap suatu kebijakan," ungkap dia.

Menurutnya hal itu susah karena sistem presidensiil yang diterapkan di Indonesia didukung dengan banyaknya partai politik pendukung.

• Kelakar Erlina Burhan di ILC, Singgung Pengetahuan Karni Ilyas soal Corona: Pinter Banget Sekarang

"Saya kira agak susah karena sistem kita presidensiil, karena presidensial yang membuat satu kekuatan yang sangat besar bagi presiden, apalagi kemudian didukung oleh partai-partai politik yang mayoritas tentu akan relatif lebih leluasa."

"Jadi jangan terlalu banyak berharap pada partai politik saat ini," ungkapnya.

Selain itu, Politikus Gerindra ini juga meminta jangan berharap pada media.

"Untuk sekarang ini karena menjadi mayoritas itu adalah bagian dari sebuah pemerintahan tetapi karena kita juga jangan terlalu berharap banyak dari media."

"Yang seharusnya di dalam demokrasi menjadi pilar keempat demokrasi," ucapnya.

• Bahas Teori Konspirasi Corona dengan Najwa Shihab, Nadiem Makarim: Harus Ada Orang yang Disalahkan

Pakar Tata Hukum Negara, Refly Harun memberikan tanggapan terkait Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) soal penanganan Virus Corona. (Youtube/Refly Harun)

Fadli Zon mengatakan, kini pihaknya bisa berharap pada Tuhan dan rakyat.

"Jadi berharap media sosial saja?" tanya Refly.

"Berharap saja kepada rakyat dan kepada Tuhan, terutama kepada Tuhan mungkin kita lebih lebih banyak berdoa bangsa dan negara ini selamat," jawab Fadli.

Menurut Fadli, kini Indonesia telah dikuasai oleh oligarki.

Saat disinggung Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto jadi bagian oligarki, Fadli menilai Sang Ketua Umum Gerindra hanya menjalankan tugasnya.

"Maksud Bang Fadli Politik Mainstream sudah terlalu didominasi oleh satu arus, termasuk media massanya begitu?" tanya Refly.

"Itu sudah dikuasai oleh oligarki," jawab Fadli.

"Pak Prabowo masuk oligarki juga,' ujar Refly lagi.

"Sekarang Pak Prabowo menjalankan tugasnya sebagai Menhan, semoga Beliau pada waktunya menjalankan itu akan lebih banyak manfaatnya bagi bangsa dan negara," jawab Fadli kemudian.

• Di ILC, Sudjiwo Tedjo Salahkan WHO soal Corona hingga Karni Ilyas Tertawa: Aku Awam tapi Agak Pinter

Menurutnya, penanangan masalah Virus Corona ini akan berbeda jika Prabowo Subianto yang menjadi presiden.

"Sejauh ini saya masih optimis melihat itu, tetapi kan itu hanya menjadi salah satu, ya beda kalau misalnya Pak Prabowo menjadi presiden akan berbeda sekali," katanya. (TribunWow.com/Mariah Gipty)