Virus Corona

Di ILC, Sudjiwo Tedjo Salahkan WHO soal Corona hingga Karni Ilyas Tertawa: Aku Awam tapi Agak Pinter

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Budayawan Sujdiwo Tedjo dalam tayangan Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (5/5/2020).

TRIBUNWOW.COM - Pekerja seni Sudjiwo Tedjo mengkritik World Health Organization (WHO) soal penamaan Virus Corona.

Dilansir TribunWow.com, Sudjiwo Tedjo mengatakan WHO mengajarkan orang untuk meninggalkan sejarah.

Ia pun menyinggung soal Virus SARS yang dulu juga sempat memakan banyak korban seperti yang kini terjadi pada Virus Corona.

Hal itu disampaikannya melalui sambungan telepon dalam tayangan Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (5/5/2020).

Petugas medis memberikan penanganan epada pasien di RS Darurat Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Jumat (1/5/2020). Wisma Atlet Kemayoran telah dialihfungsikan menjadi RS Darurat Covid-19, setelah pandemi Virus Corona mendera Indonesia. TRIBUNNEWS/CECEP BURDANSYAH (TRIBUN/CECEP BURDANSYAH)

Bahas Teori Konspirasi Corona dengan Najwa Shihab, Nadiem Makarim: Harus Ada Orang yang Disalahkan

Kasus Corona di Daerah Terus Meningkat, Karni Ilyas: Enggak Ada Jalan Lain karena Ini Kita Mulai

Pada kesempatan itu, mulanya Sudjiwo Tedjo menyoroti soal sejumlah prediksi ahli terkait akhir wabah Virus Corona.

Menurut dia, tak ada satupun orang yang tahu kapan wabah virus itu akan berakhir.

"Kalau saya lihat dari pembicaraan para ahli, bulan Juli atau akhir tahun," ucap Sudjiwo Tedjo.

"Saya sebagai awam agak ini Pak Karni, karena time table bukan manusia yang menentukan sekarang."

Lantas, Sudjiwo Tedjo menceritakan soal beda pekerjaannya sebagai dalang sebelum dan sesudah Virus Corona melanda.

Ia menjelaskan, tak ada satupun orang yang bisa memastikan Virus Corona akan hilang pada akhir tahun ini.

Merujuk Prediksi Akhir Covid-19, Mahfud MD Sebut Juli Mungkin Mulai Relaksasi PSBB

"Kalau saya mau dalang atau main musik, time table-nya ditentukan oleh produser, ditentukan oleh sponsor," ujar Sudjiwo Tedjo.

"Ini yang menentukan virus loh, dan kita enggak tahu apakah sampai akhir Desember, kita enggak tahu sebetulnya."

Lebih lanjut menurut Sudjiwo Tedjo, penamaan Virus Corona oleh WHO mengajarkan semua orang untuk melupakan sejarah.

Ia lantas menyinggung soal Virus SARS yang juga sempat menghebohkan dunia.

"Kalau kita diajari jas merah, jas merah, jangan pernah meninggalkan sejarah," ucapnya.

"WHO mengajari kita untuk meninggalkan sejarah, kenapa dinamain Covid."

Terkait hal itu, Sudjiwo Tedjo justru melayangkan guyonannya.

Terdengar Presenter Karni Ilyas pun tertawa mendengar ucapannya itu.

"Padahal dia sejarahnya dari SARS, kenapa enggak SARS berapa," ucap Sudjiwo Tedjo.

"Sorry saya awam, tapi saya agak pinter orangnya," tandasnya.

Pengakuan Kakak Kandung Didi Kempot: Sejak Ada Sobat Ambyar dan Corona, Dia Kecapekan

Simak video berikut ini menit ke-8.58:

Kasus Corona di Daerah Meningkat

Di sisi lain, sebelumnya Pemimpin Redaksi tvOne Karni Ilyas angkat bicara soal lonjakan kasus Virus Corona di sejumlah wilayah, khususnya Jawa Timur.

Dilansir TribunWow.com, Karni Ilyas mengatakan lonjakan kasus Virus Corona di daerah itu justru berbanding terbalik dengan yang terjadi di Ibu Kota.

Diketahui, kasus Virus Corona di Jabodetabek mengalami penurunan setelah pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dilakukan.

Karena itu, Karni Ilyas berharap PSBB yang sudah berhasil ini terus dilanjutkan dan tetap dijalankan secara ketat.

• Gamblang Soroti Wacana Relaksasi PSBB, Karni Ilyas: Agak Lucu kalau Terjadi, Selama Ini Kita Serius

Melalui tayangan YouTube tvOneNews, Senin (4/5/2020), Karni Ilyas mulanya menyinggung soal penyaluran bantuan sosial (bansos) bagi warga terdampak Virus Corona.

Ia menilai, keberhasilan PSBB sangat tergantung dari lancarnya penyaluran bansos kepada warga terdampak.

"Kalau menurut saya syarat mutlak dari berhasilnya PSBB itu berbanding lurus dengan lancarnya bantuan sosial," kata Karni Ilyas.

"Lah kalau bantuan sosialnya lancar, PSBB bisa diharapkan akan sukses."

Terkait hal itu, Karni Ilyas menyebut adanya penurunan kasus Virus Corona di Ibu Kota setelagh PSBB diterapkan.

Menurutnya, tak cuma Jakarta, sejumlah wilayah di sekitar Ibu Kota juga mengalami penurunan kasus Virus Corona.

"Dan nyatanya sampai hari ini Jakarta angkanya sudah sedikit mendatar dan agak menurun, bahkan Depok juga," terang Karni Ilyas.

"Beberapa kota satelitnya di Jakarta sudah mulai menurun, baik yang terinfeksi baru maupun yang berhasil kita sembuhkan lebih banyak."

• Jokowi Beri 5 Arahan Baru Hadapi Pandemi Corona, Evaluasi dan Target PSBB hingga Distribusi Bansos

Meskipun begitu, ia mengimbau semua pihak untuk tak cepat lega mendengar kabar baik tersebut.

Sebab, menurut Karni Ilyas kasus Virus Corona di daerah justru terus mengalami peningkatan.

"Cuma ke depan bagaimana gitu persoalannya, karena daerah kan sekarang agak melonjak," ucap Karni Ilyas.

"Jawa Timur saya kira naiknya juga tinggi hari ini."

Lantas, Karni Ilyas menilai tingginya kasus Virus Corona di daerah akan kembali membahayakan Jabodetabek setelah lebaran mendatang.

Jika PSBB tak dilakukan secara maksimal, Karni Ilyas mengkhawatirkan warga di daerah akan kembali membawa Virus Corona di Jabodetabek

"Artinya kita khawatirkan itu sementara ini Jabodetabek terjadi penurunan atau kurvanya melandai, takutnya setelah lebaran kalau PSBB ini enggak lancar akan dikirim lagi ke daerah ke Jakarta," kata dia. 

"Iya, (kayak) main pingpong, itu yang kita khawatirkan."

Karena itu, Karni Ilyas berharap PSBB bisa terus dilakukan secara maksimal meskipun jumlah kasusnya terus menurun.

Ia juga kembali mengingatkan soal penyaluran bansos secara merata agar warga tak nekat keluar rumah.

"Lah bagaimana kalau itu berhasil? Enggak ada jalan lain karena ini kita mulai."

"Harusnya kita jaga PSBB tadi dengan bantuan sosial yang lancar," tandasnya. (TribunWow.com)