Terkini Nasional

Modus Curanmor Manfaatkan PSBB yang Sepi, Pelaku Berbekal Senjata Api: Mungkin kalau Dikepung Nembak

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Ananda Putri Octaviani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas Satpol PP berjaga saat menegur pengendara sepeda motor yang tidak menggunakan masker pada kegiatan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Senin (13/4/2020). Mulai hari ini petugas gabungan melakukan penindakan berupa teguran kepada pengendara yang melanggar aturan PSBB guna memutus rantai penyebaran virus corona Covid-19. Tribunnews/Jeprima

Untuk diketahui, dalam penangkapan polisi menembak seorang pelaku lain berinisial ABE.

Ia disebut mencoba mengacungkan senjata apinya kepada polisi.

ABE kemudian tewas dalam perjalanan ke rumah sakit.

"Kalau senjata api itu (yang bawa) si almarhum. Kalau letter T itu kadang saya, kadang si almarhum," jelas pelaku berinisial S.

"Kami kadang bawa bareng-bareng," lanjutnya.

Meskipun selalu dibawa sebagai bekal aksi kejahatan, S mengaku belum pernah menggunakan senjata api tersebut.

"Kalau ditembak belum pernah, dikeluarin belum," jelas S.

Meskipun begitu, ia menyebutkan tidak segan akan menggunakan senjata tersebut dalam keadaan sulit.

"Mungkin kalau pas kayak dikepung, mungkin iya (nembak)," ungkap S.

Siswi SMK di Sidoarjo Sudah Sebulan Hilang, Muncul Desas-desus Jadi Korban Curanmor dan Dibunuh

Lihat videonya mulai menit 4:30

Meningkatnya Kriminalitas

Pengamat Kebijakan Publik, Trubus Rahardiansyah menyoroti banyaknya angka kriminalitas yang terjadi di masa pandemi Virus Corona.

Dilansir TribunWow.com, Trubus Rahardiansyah menilai, kondisi ekonomi warga menjadi satu di antara penyebabnya.

Menutur dia, tidak meratanya penyaluran bantuan sosial (bansos) juga menyebabkan warga nekat berbuat kriminal untuk menyambung hidup selama pembatasan sosial berskala besar (PSBB) berlangsung.

Halaman
123