TRIBUNWOW.COM - Pengamat Politik, Rocky Gerung mengungkap kesalahan fatal yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait penanganan Virus Corona.
Dilansir TribunWow.com, Rocky Gerung menyebut pernyataan Jokowi kerap berubah-ubah.
Ia pun menyoroti pernyataan Jokowi yang belum lama ini meminta data Virus Corona dibuka ke hadapan publik.
• Puluhan Karyawan Terjangkit Virus Corona, Amankah Produk Rokok Sampoerna? Khofifah Beri Penjelasan
• Bantah Klaim Trump bahwa Virus Corona Sengaja Dibuat, WHO: Biasa Menular Antar Binatang
Hal itu disampaikan Rocky Gerung melalui tayangan YouTube Refly Harun, Minggu (3/5/2020).
"Yang paling fatal adalah ucapan presiden pertama, ketika Covid ini merebak Presiden Jokowi mengatakan bahwa Covid ini akan ditangani dengan pendekatan intelijen," kata Rocky.
"Kita masih ingat itu, pendekatan intelijen artinya tertutup."
Rocky mengatakan, data yang berasal dari intelijen itu menyulitkan para pakar untuk melakukan riset penanganan Virus Corona.
Terkait hal itu, ia pun menyinggung pernyataan Jokowi belum lama ini yang justru meminta data terkait Virus Corona dibuka ke hadapan publik.
Rocky menilai, pernyataan Jokowi itu bertentangan dengan cara kerja intelijen yang rahasia.
"Jadi akademisi yang mau bikin riset enggak mungkin dapat data itu, bahkan lembaga lain enggak boleh dapat itu karena sifatnya intelijen," terang Rocky.
"User-nya cuma presiden belakangan dia bilang 'Saya ingin agar data dibuka', loh itu kan bertentangan."
• Kasus Jenazah Corona Ditolak Warga di Semarang, Pemda Kini Siapkan TPU Khusus: Mungkin Miskomunikasi
Menurut Rocky, Jokowi tak konsisten dalam menerapkan kebijakan.
Ia bahkan mempertanyakan kebenaran data yang disampaikan ke publik.
"Data dikumpulkan secara intelijen, sekarang minta dibuka karena tekanan publik," kata Rocky.
"Jadi ada inkonsistensi di dalam penalaran, kalau begitu dari awal data intelijen itu palsu apa sehingga presiden enggak percaya?"