Virus Corona

Terdampak Covid-19, Pengelola Hotel di Banten Banting Setir Ajak Karyawan Bertani

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Hotel di Banten memiliki ide unik agar penghasilan tetap mengalir meskipun tamu sedang sepi karena pandemi Covid-19.

"Semuanya wajib turun, tapi mungkin tidak 100 persen satu departemen seluruh personil turun ke lapangan tapi dibagi," terangnya.

"Sebagian juga tetep masih ada yang melakukan pekerjaan utama."

Desi mengatakan hasil panen para karyawan hotel nantinya dibagi menjadi dua, dijual ke pasar, dan dikonsumsi sendiri oleh para karyawan.

Selama pandemi Covid-19 berlangsung Desi mengakui tidak ada penurunan upah.

Ia juga mengatakan hanya Tanjung Lesung Resort yang melakukan kegiatan tersebut.

Tanjung Lesung Resort sendiri saat ini melayani tamu-tamu isolasi mandiri Covid-19.

Cerita Pemegang Saham Lolos Daftar Kartu Prakerja, Soroti Moral: Rp 5,6 Triliun untuk Beli Video

Lihat videonya mulai menit awal:

Pengusaha Ungkap Kerugian karena Corona

Di sisi lain Pengusaha restoran Emil Arifin menceritakan bagaimana bisnis kuliner kini semakin rugi saat pandemi Virus Corona (Covid-19).

Emil mengeluhkan mulai dari membayar gaji pegawai, pajak, hingga rental tempat di mall.

Mendengar curhatan Emil, Presiden Indonesia Lawyers Club (ILC) Karni Ilyas mengibaratkan kondisi bisnis restoran saat ini seperti sedang mengalami sakit komplikasi.

Pada acara Indonesia Lawyers Club, Senin (21/4/2020), awalnya Emil menceritakan apa saja rintangan yang harus dihadapi oleh pengusaha restoran.

Mulai dari persewaan tempat di mall, dan keringanan service charge.

Emil mengatakan mustahil bagi mall untuk mengabulkan seluruh keringanan tersebut.

Sebab apabila ada 80 tempat sewa yang meminta keringanan serupa, mall akan merugi.

"Tewas juga," kata Emil.

Pengusaha Restoran Emil Arifin di acara ILC Senin (22/4/2020) (YouTube Indonesia Lawyers Club)

Emil menjelaskan bahwa masalah saat ini harus diselesaikan sekaligus, tidak bisa hanya memikirkan satu sektor usaha hanya restoran saja, atau hanya mal saja.

Halaman
123