Virus Corona

Masalah Bansos Corona Bisa Diatasi secara Kekeluargaan, Juliari Batubara: Nggak Usah Ribut soal Data

Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Sosial Juliari Batubara memberikan tanggapan terkait permasalahan bantuan sosial untuk masyarakat terdampak Corona.

TRIBUNWOW.COM - Menteri Sosial Juliari Batubara memberikan tanggapan terkait permasalahan bantuan sosial untuk masyarakat terdampak Corona.

Dilansir TribunWow.com, Juliari Batubara meminta masyarakat bisa tenang menghadapi permasalahan ini.

Juliari Batubara meminta masyarakat tidak perlu mempermasalahkan soal data.

Menteri Sosial Juliari Batubara meninjau pendistribusian bantuan masyarakat dampak Corona dalam tayangan Youtube KompasTV, Sabtu (2/5/2020). (Youtube/KompasTV)

Hasil Tes Swab 34 Karyawan Pabrik Sampoerna Positif Corona, Risma Sebut Bukan Klaster Baru

Dirinya menilai masalah data memang sulit untuk dikendalikan karena setiap harinya kondisinya selalu berubah.

Selain itu, masyarakat yang terdampak Corona juga datanya dinamis.

Oleh karena itu, menurutnya, hal itu bisa diselesaikan secara kekeluargaan dan secara gotong royong.

Terlebih masyarakat Indonesia dikenal sebagai orang yang mempunyai rasa sosial yang tinggi untuk saling membantu.

"Kita enggak usah ribut-ribut soal data, semuanya bisa diselesaikan secara kekeluargaan, secara gotong-royong," ujar Juliari Batubara.

"Kita ini masyarakat yang karakternya gotong royong," sambungnya.

Sindir Anggota DPR yang Work From Home di Tengah Corona, Najwa Shihab: Biasanya Juga Kosong Kan Ya?

Juliari Batubara mengatakan, untuk mengatasi ketidakmerataan bantuan sudah dibicarakan dengan para ketua RW dan ketua RT di setiap desa.

Karena menurutnya, merekalah yang menjadi pihak pertama yang berhubungan langsung dengan masyarakat yang pastinya lebih paham dengan kondisi yang terjadi.

Kemudian ia meminta kepada masyarakat untuk bisa jujur.

Usahakan ketika sudah mendapatkan bantuan baik dari Pemprov ataupun dari siapapun, sebaiknya tidak perlu meminta lagi kepada pemerintah.

Sehingga bantuan ini bisa diberikan kepada meraka yang memang belum mendapatkan sama sekali.

"Jadi saya sampaikan kepada warga atau keluarga yang sudah mendapatkan bantuan sembako dari Pemprov atau dari siapapun, ya sebaiknya tidak diberikan lagi," jelas Juliari Batubara.

"Saya kira tadi teman-teman bisa dilihat sendiri, dari RW dari RT menyanggupi, maka diatur dengan rapi di bawah, sehingga tidak ada yang merasa dirugikan, ada yang merasa tidak dipedulikan," pungkasnya.

Refly Harun Singgung Kasus Bank Century saat Bahas Kartu Pra Kerja, Rocky Gerung: Diguyur Dulu

Simak videonya:

Bansos Tak Merata, Pengamat Singgung Peluang Kerusuhan hingga Bunuh Diri

Pengamat Kebijakan Publik, Trubus Rahardiansyah mengomentari soal pemberian bantuan sosial (bansos) bagi warga terdampak Virus Corona.

Dilansir TribunWow.com, Trubus Rahardiansyah menganggap tidak meratanya pemberian bansos bisa semakin meningkatkan angka kriminalitas.

Tak hanya itu, ia bahkan menyebut ada peluang terjadinya kerusuhan hingga bunuh diri, akibat frustrasi tak bisa mencukupi kebutuhan pokok, selama pembatasan sosial berskala besar (PSBB) berlangsung.

Melalui tayangan YouTube KompasTV, Rabu (29/4/2020), Trubus Rahardiansyah mengatakan bansos harus disampaikan pada warga yang benar-benar membutuhkan.

 

Rocky Gerung Sebut Ridwan Kamil dan Ganjar akan Jadi Penantang Anies serta AHY di Pilpres 2024

Meningkatnya angka kriminalitas beberapa waktu terakhir menurutnya menjadi wujud ketidakadilan pemerintah dalam pemberian bansos.

"Menurut saya yang harus disiapkan adalah mengenai kepastian adanya bansos itu sampai tepat sasaran kepada pihak yang membutuhkan," jelas Trubus.

"Karena ini kalau nanti tidak sampai, atau dalam bahasanya itu tidak ada keadilan, nanti muncul kriminalitas."

Lantas, ia pun menyinggung peluang terjadinya kurusuhan selama PSBB jika kebutuhan pokok warga tak dipenuhi.

Menurut Trubus, banyak warga yang mengalami frustrasi akibat angka pemutusan hubungan kerja (PHK) yang terus meningkat.

"Karena selama ini kita misalnya sejak PSBB di Jabodetabek dan sekitarnya kan sudah meningkat tajam," jelas Trubus.

"Nah ini jangan sampai nanti meningkat ke kerusuhan kan. Karena kebanyakan orang-orang yang di-PHK itu juga mengalami frustrasi agresif."

• Sungai Terkotor di Dunia Jadi Jernih sampai Airnya Bisa Diminum karena Lockdwon saat Pandemi Corona

Lebih lanjut, Trubus juga menyoroti banyaknya warga yang melukai diri sendiri bahkan sampai bunuh diri selama PSBB berlangsung.

"Ini kan juga menimbulkan kriminalitas, kemudian juga ada hal-hal yang terkait dengan ada yang melukai diri sendiri," terang Trubus.

"Kayak di Jakarta Barat ada yang bunuh diri."

Karena itu, menurut Trubus bansos harus disampaikan secara merata dan tepat sasaran.

Ia mengatakan, hingga kini banyak warga terdampak Virus Corona yang belum mendapatkan bansos tersebut.

"Ini kan satu hal yang perlu diantisipasi supaya bansos-bansos yang selama ini banyak yang menerima, banyak juga yang belum menerima, ini menjadi hal yang perlu diperhatikan," imbuhnya.

• Virus Corona di Italia Disebut Lebih Dominan Berefek pada Pria daripada Wanita, Ini Penjelasannya

Simak video berikut ini menit ke-20.24:

(TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)