TRIBUNWOW.COM - Pengamat Politik Rocky Gerung angkat bicara soal aktivitas terbaru Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun selepas dicopot jadi komisaris utama Pelindo I.
Dilansir TribunWow.com, Rocky Gerung menilai Refly Harun tetap memberikan banyak pengaruh meski kini beralih profesi sebagai YouTuber.
Melalui kanal YouTube Refly Harun, Sabtu (2/5/2020), ia menyatakan media sosial kini membuat banyak memberikan pengaruh kuat untuk masyarakat.
• Singgung Pilpres 2024, Rocky Gerung Blak-blakan Sampaikan Dukungan untuk Haris Azhar, Ini Alasannya
• Berbincang dengan Rocky Gerung, Refly Harun Soroti Dana Triliunan Kartu Pra Kerja: Mulai Panas Ini
Terutama untuk orang-orang yang dianggap tak memiliki kekuatan politik apapun.
"Kita sekarang ada di situ sekarang, the power of powerless, karena modal kita adalah argumentasi, talk show," kata Rocky.
"The power of powerless itu powerful enggak? Sekarang jadi powerful karena ada media sosial."
Terkait hal itu, Rocky lantas menyinggung posisi Refly Harun yang kini tak lagi menjabat di BUMN.
Menurut Rocky, Refly Harun tetap memberikan pengaruh kuat lewat kanal YouTube yang dimiliki.
"Refly Harun dia udah enggak punya power, sekarang dia main YouTube tapi dia powerful sebenarnya," jelas Rocky.
"Jadi benar aja, sekarang orang kumpul menghasilkan ulang the power of powerless."
Melanjutkan penjelasannya, Rocky justru menyinggung nama Bupati Bolaang Mongondow Timur, Sulawesi Utara, Sehan Salim Landjar.
• Buat Refly Harun Tertawa, Fahri Hamzah Sebut Jokowi Tak Paham Pemberantasan Korupsi: Mohon Maaf Ini
Sebelumnya, diketahui nama Sehan Salim sempat viral setelah video kemarahan dan kritik kerasnya pada pemerintah soal penyaluran bantuan sosial (bansos) viral di media sosial.
Menurut Rocky, sikap Sehan Salim itu menunjukkan jiwa kepemimpinan yang tinggi.
"Contohnya bupati Bolmong itu dia tidak perlu lagi daftar di KPU itu, enggak perlu mendaftar dari partai karena publik merasa 'Ini pemimpin loh'," kata Rocky.
Hal itu dinilainya berbanding terbalik dengan partai penguasa pemerintahan, PDI Perjuangan (PDIP).