"Ya kronologi waktu itu saya pulang kampung dari Lampung kan terus anak saya nangis minta dibeliin mainan tenda-tendaan itu."
"Terus saya antar ke Sragen (kota) beli ke toko mainan, sampai situ kan ada Satgas Covid-19 itu datang ke rumah saya," ujar Heri.
• Warga Terobos Pagar Besi dan Keluyuran saat Jam Malam PSBB, Ichwan Noor Usul: Biar Jadi Kota Mati
Heri menjelaskan dirinya sempat dicari oleh petugas Satgas Covid-19 setempat di rumahnya.
Namun karena dirinya tak ada di rumah, Satgas lantas ke menyusul Heri untuk menjemputnya pulang.
Sementara itu, kejadian tersebut terjadi pada hari keempat isolasi mandiri.
Selain itu, Heri menjelaskan bahwa setiap RT memiliki petugas Satgas untuk mengawasi para ODP.
"Ditanyai 'Kok enggak ada Mas Herinya' langsung dicari ke Sragen, di situ kan saya sudah pulang ketemu di Jalan Raya Nguwer Sragen, saya ditarik, saya dibawa pulang. Hari Minggu berarti sudah empat hari."
"Ya ada satu RT kan dikoordinasi, ini kan nanti dipantau satu-satu, ODP, pulangnya kan enggak sama, ada yang mantau," jelasnya.
• Jokowi Sampaikan Kabar Baik, Berdasarkan Penelitian di Amerika Virus Corona Rentan Cuaca Panas
Kemudian, Heri mengungkapkan nekat ke luar rumah karena tidak tahan melihat anaknya terus menangis minta diantar membeli mainan.
"Ya karena anak saya nangis terus jadi kasihan," sambungnya.
Saat disinggung soal rumah angker tersebut, Heri mengatakan dirinya baik-baik saja.
"Ya cerita orang-orang kan tempatnya angker, itu kan sudah enggak dipakai sekitar 10 tahunan."
"Tapi Alhamdulillah selama di sini ya baik-baik saja," ujar Heri.
"Enggak lihat ada penampakan gitu ya Pak?" tanya presenter.
"Ya InsyaAllah enggak. Tiga orang, iya semua pemudik," jawab Heri kemudian.