Virus Corona

Hasil Penelitian Sebut Virus Corona Dapat Menyerang Paru-paru pada Pasien yang Telah Sembuh

Editor: Ananda Putri Octaviani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Virus Corona

Wanita tersebut mengalami perbaikan kondisi yang signifikan dan didukung dengan pemeriksaan CT scan.

Namun, sehari setelahnya ia mengalami serangan jantung lalu meninggal dunia.

Dari kasus tersebut, Bian menyimpulkan "Ada kebutuhan mendesak untuk memahami patogenesis infeksi Sars-CoV-2."

Postmortem wanita tersebut tak menunjukkan adanya jejak Virus Corona di hati, jantung, usus, kulit, maupun sumsum tulangnya.

Namun, peneliti menemukan adanya strain virus yang lengkap di jaringan paru-paru.

Sampel tersebut kemudian diamati di bawah mikrosop elektron untuk mengonfirmasi adanya Virus Corona yang diselimuti cangkang mirip mahkota.

Strain yang tersembunyi tak menyebabkan gejala yang jelas.

Jaringan paru-paru menunjukkan adanya kerusakan yang biasa disebabkan oleh infeksi virus.

Tidak adanya virus di seluruh tubuh membuat tim sulit melakukan deteksi karena metode pengujian tak mengambil sampel dari paru-paru dalam.

Bian dan rekan-rekannya menyarankan agar ada pembersihan paru-paru pasien sebelum mereka diperbolehkan keluar dari rumah sakit atau juga dikenal dengan lavage bronchoalveolar.

Cara kerjanya yakni dengan memasukkan tabung berisi cairan cuci ke paru-paru pasien melalui mulut.

Namun, seorang dokter di RS Umum di Beijing yang merawat pasien Covid-19 menyebut hal itu tidak realistis.

Menurutnya pasien justru akan lebih menderita.

Ia juga menilai tidak ada jaminan akurasinya akan 100 persen.

Di Korea Selatan, lebih dari 160 pasien yang sembuh kembali terinfeksi Virus Corona untuk kedua kalinya.

Halaman
123