Virus Corona

Nasib Pabrik Sampoerna di Surabaya Pasca 100 Karyawannya Positif Rapid Test Corona

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi. Sejumlah buruh mengenakan masker saat pulang kerja di salah satu pabrik di kawasan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (29/4/2020). Langkah tersebut dalam rangka pencegahan penularan virus corona (Covid-19) di lingkungan pabrik. Terbaru, ilustrasi buruh mengenakan masker untuk hindari Covid-19.

TRIBUNWOW.COM - Pabrik Rokok Sampoerna yang terletak di Rungkut Surabaya mau tidak mau harus menutup sementara kegiatan operasional mereka.

Bermula dari meninggalnya dua karyawan Sampoerna Rungkut Surabaya akibat Virus Corona (Covid-19), kini ratusan karyawan lainnya memiliki potensi terjangkit Covid-19.

Langkah preventif pun segera diambil, mulai dari meliburkan karyawan, hingga menutup sementara kegiatan operasional pabrik.

Tenaga medis dari kementerian perhubungan melakukan uji cepat (rapid test) kepada pengemudi angkutan umum dengan skema drive thru di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta Pusat, Senin (20/4/2020). Uji cepat ini dilakukan dalam upaya mendukung usaha pemerintah menekan laju penyebaran wabah Covid-19. Terbaru, ilustrasi rapid test. (KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)

100 Karyawan Pabrik Sampoerna di Surabaya Positif Corona Hasil Rapid Test, 500 Pegawai Diliburkan

 

Dikutip dari TribunJatim.com, Selasa (29/4/2020), awalnya kasus dimulai saat ada dua pegawai pabrik tersebut terkonfirmasi positif Covid-19, lalu meninggal dunia.

Belum diketahui dua orang tersebut tertular dari siapa, dan dari mana.

Antisipasi penyebaran Covid-19 di Pabrik Sampoerna Rungkut Surabaya langsung dilakukan.

Ketua Tim Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur, Joni Wahyuhadi mengatakan pihaknya telah melakukan berbagai macam tes kepada para karyawan di pabrik tersebut.

Sekitar 163 karyawan pabrik telah diikutkan menjalani tes swab untuk uji Polymerase Chain Reaction (PCR).

Hasil tes diperkirakan akan keluar dalam beberapa hari ke depan.

Sedangkan ada 323 karyawan lain yang telah diuji melalui rapid test.

100 di antaranya menunjukkan hasil positif Covid-19 lewat rapid test.

Joni mengatakan orang yang positif Covid-19 lewat rapid test kini dimasukkan ke ruang isolasi.

Selanjutnya untuk mendapat hasil yang lebih akurat, 100 orang tersebut akan diperiksa kembali melalui tes swab.

“Saat ini yang teredeteksi positif dalam rapid test sudah kami masukkan dalam ruang isolasi. Besok sebanyak 100 orang ini akan kita lakukan swab di RSUD dr Soetomo,” papar Joni.

Joni mengatakan karyawan yang terbukti positif Covid-19 lewat rapid test tidak menunjukkan gejala telah terjangkit Covid-19.

Respons Wali Kota Surabaya Risma soal Kasus Covid-19 di Pabrik Rokok Sampoerna: Bukan Klaster Baru

Nasib Pabrik Sampoerna

Mengingat potensi penularannya yang tinggi, Joni menjelaskan pihaknya telah berkoordinasi dengan GM dari perusahaan yang bersangkutan.

Ia meminta agar Sampoerna Rungkut Surabaya menutup sementara kegiatan operasional mereka.

“Memang ada yang positif covid-19, yaitu pegawai dari pabrik tersebut. Ada dua orang, dan dua-duanya meninggal dunia. Di kompleks tersebut kini sedang dilakukan tracing dan kini ada sembilan yang dinyatakan PDP karena terdapat gejala klinis,” kata Joni.

Kini 500 karyawan pabrik telah diliburkan, orang-orang yang memiliki riwayat kontak dengan dua pegawai yang meninggal akibat Covid-19 nantinya akan dites dengan metode PCR.

“Langkah-langkah sudah diambil oleh tim tracing dan dinkes bahwa yang satu komplek pabrik itu ada sebanyak 500 karyawan kini sudah diliburkan," ujar Joni.

"Yang dekat dengan yang positif dan meninggal dunia tersebut juga besok dilakukan diagnostik pasti dengan PCR,” tambahnya.

Surabaya Bentuk Tim Covid Hunter

Mengantisipasi adanya pasien kasus Corona yang mencoba kabur, Polres Tanjung Perak Surabaya akhirnya membentuk tim Covid Hunter.

Hal ini diakui oleh Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, AKBP Ganis Setyaningrum.

Dilansir TribunWow.com, AKBP Ganis menjelaskan anggota Tim Covid Hunter ini terdiri dari Anggota Reskrim, Intel, Anggota Sabara.

Termasuk juga melibatkan petugas medis yang tentunya lebih paham menangani pasien Covid-19.

Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, AKBP Ganis Setyaningrum. (Youtube/Talk Show tvOne)

• Evaluasi PSBB Surabaya Raya, Khofifah Berlakukan 4 Shift bagi Perusahaan agar Tidak Timbulkan Macet

"Betul setelah kita bentuk untuk tim Covid Hunternya ini, ingin meluruskan juga bahwa tim Covid Hunter ini terdiri dari anggota dari Reskrim, Intel, kemudian anggota Sabara dan juga ada petugas kesehatannya juga," ujar AKBP Ganis.

Dirinya mengatakan dalam melaksanakan tugasnya, Tim Covid Hunter sudah membuahkan hasil.

AKBP Ganis mengungkapkan langsung menindaklanjuti setiap laporan yang masuk kepada Tim Covid Hunter.

Untuk prosedurnya yaitu dilakukan melalui pelacakan data pasien yang kabur.

Menurutnya, pasien tersebut seharunya menjalani isolasi mandiri di rumahnya.

Dalam melakukan tugasnya, AKBP Ganis memastikan semua anggotanya aman karena tetap memperhatikan standar protokol Covid-19, termasuk menggunakan APD lengkap.

"Untuk tugas dari tim Covid Hunter ini kita sudah berhasil melakukan upaya untuk mencari satu orang yang memang terdapat informasi kabur dari rumah sakit," katanya.

"Dan ini juga berkat kerja daripada rekan-rekan serta mendapatkan data dan pencarian data ternyata memang dia tidak ada yang seharusnya isoliasi mandiri di rumah, kita cari di rumahnya tidak ada."

"Kita coba melanjutkan pencarian data dari keluarga atau kerabat terdekatnya."

• Jokowi Bicara 5 Skema Besar Pemulihan Ekonomi di Tengah Pandemi Corona, Minta Peran BUMN serta Pemda

Setelah dilakukan pelacakan, pasien ternyata kabur ke suatu alamat dari salah seorang keluarga atau kerabatnya.

Kemudian dari Tim Covid Hunter memutuskan untuk mendatangi lokasi dan mengamankan pasien yang bersangkutan.

"Dan kemudian kita dapatkan ternyata di salah satu alamat, kemudian anggota kami mendatangi beserta satu tim menggunakan APD lengkap."

"Selanjutnya kita melakkan sesuai SOP melakukan penyemprotan di kediamannya, kemudian kita melakukan pengecekan suhu badan."

"Perlu kita sampakan juga pada saat di sana kita didampingi dari RT setempat," pungkasnya.

Simak videonya:

(TribunWow.com/Anung/Elfan)