TRIBUNWOW.COM - Ahli Tata Hukum Negara, Refly Harun mengaku tetap konsisten untuk mengkritisi pemerintah meski sempat berada di dalamnya.
Meski demikian, Refly Harun mengaku tidak mau dikubu-kubukan terkait sikapnya tersebut.
Hal itu disampaikan langsung melalui channel YouTube pribadinya Refly Harun yang tayang pada Selasa (28/4/2020).
• Tak Merasa Bersalah meski Dicopot Jadi Komut BUMN, Refly Harun Bantah Dapat Makan dari Pemerintah
Mulanya, Refly Harun menjelaskan dirinya sebelum menjadi Komut Pelindo I, juga sudah menjadi Komut Jasa Marga.
"Tapi begini yang menarikanya, ada yang mengatakan Pak Refly menjadi Komisaris Utama, sebelumnya saja menjadi Komisaris Utama di Jasa Marga dari tanggal 18 Maret 2015 sampai 5 September 2018."
"Kemudian tadi di Pelindo I, 7 September 2018 sampai 20 April 2020, kok masih kritis dengan pemerintah," jelas Refly.
Lalu, Refly mengatakan bahwa dirinya tetap kritis pada pemerintah bahwa mengenai BUMN itu luas.
"Tadi ada yang nanya makan dari pemerintah kok kritis dengan pemerintah?"
"Nah ini masalah paradigma yang ingin saya share, agar kita sama-sama memiliki horizon yang luas di BUMN," katanya.
Sebelum menjelaskan, Ketua Tim Anti Mafia Mahkamah Konstitusi itu sempat menceritakan dirinya pernah mengkritisi pemerintahan di sebuah acara televisi.
• Dipecat Erick Thohir dari Jabatan Komisaris Utama Pelindo I, Refly Harun Singgung soal Kekuasaan
Ia menceritakan dirinya kala itu disejajarkan dengan para kritikus pemerintah, termasuk dengan Rocky Gerung.
Ia diadu debat dengan tokoh pendukung pemerintah, seperti Fadjroel Rachman.
"Terus terang saja saya pernah berdebat di acara Rosi di Kompas TV, waktu itu mungkin karena saya bersuara kritis terhadap tiga tahun pemerintahan Jokowi pada 2017 lalu, saya diadu waktu itu."
"Saya disatukubukan dengan Rocky Gerung dengan Babe Ridwan Saidi, melawan kubu Johan Budi, Fadjroel Rachman, dan satunya lagi Ruhut Sitompul."
"Saya kira bukan soal benci dan tidak benci Jokowi, bagaimana kita melihat persoalan ini lebih jernih," ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Refly menegaskan dibutuhkan orang yang jangan hanya semua menurut dengan presiden.
• Refly Harun Bela Jokowi soal Mudik dan Pulang Kampung: Karena Kita Tahu Netizen Sangat Berkuasa
"Jangan sampai kemudian pemerintahan ini jatuh, karena orang-orang di sekitar kekuasaan membenarkan apapun yang dibuat atau dikatakan, itu buruk."
"Saya sih sebenarnya tidak suka dibentrokkan begitu karena saya mengatakan saya adalah akademisi, yang berusaha untuk senetral-netralnya," kata Refly.
Kemudian ia menyebut lagi soal dirinya memang sering mengkritik pemerintah meski menjadi Komut di perusahaan BUMN.
"Saya ingin menyampaikan selurus-lurusnya apa yang menurut saya benar dalam perspektif ilmu yang saya pahami."
"Waktu itu saya disinggung status saya sebagai Komisaris Utama di BUMN intinya kok masih mengkritik. Ini soal cara berpikir," ujar dia.
Pria asal Palembang ini menegaskan bahwa BUMN itu bukan milik pemerintah namun negara.
• Ngaku Tak Benci Jokowi, Refly Harun Sebut Sampaikan Kritik karena Hal Ini: Bukan untuk Menghina
"Yang namanya BUMN itu adalah Badan Usaha Milik Negara bukan Badan Usaha Milik Pemerintah, tau kan bedanya negara dengan pemerintah," tegasnya.
Sedangkan, pemerintah itu masuk dalam bagian pemerintahan.
Lalu, pemerintahan itu adalah bagian dari negara.
"Jadi menurut ajaran umum sekali yang namanya negara itu terdiri dari unsur satu wilayah, kedua warga negara atau rakyat, dan yang ketiga pemerintahan."
"Nah pemerintahan, bukan pemerintah saja, pemerintahan itu ada yang di eksekutif, ada yang legislatif, ada yang di yudikatif kemudian di state of salary aggency, state of indepeden body itulah pemerintahan," ucap dia.
Lihat videonya mulai menit ke-10.29:
Alasan Erick Thohir Copot Refly Harun
Sebelumnya, Erick Thohir resmi mencopot Refly Harun dari jabatannya sebagai Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen PT Pelindo I.
Bukan cuma Refly, terdapat tiga komisaris lainnya yang dicopot oleh Erick Thohir.
Mereka adalah Heryadi, Bambang Setyo Wahyudi dan Lukita Dinarsyah Tuwo.
• Erick Thohir Copot Refly Harun dari Jabatan Komisaris Utama Pelindo I, Apa Alasannya?
Sehingga total ada empat komisaris Pelindo I yang diberhentikan pada Senin (20/4/2020).
Dikutip dari Kontan.co.id, Erick kemudian menambah lima komisaris baru.
Artinya ada tambahan satu jabatan komisaris dari sebelumnya.
• Dicopot Erick Thohir dari Komut PT Pelindo 1, Refly Harun: Izin Terus Jadi Peniup Peluit
Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga mengatakan, alasan pencopotan Refly Harun dan tiga direksi lainnya dalam rangka penyegaran saja.
"Perlu refreshing di Pelindo sehingga kita ganti empat orang. Jadi mudah-mudahan dengan refreshing ini mudah-mudahan membuat Pelindo I juga akan semakin bergairah kinerjanya," kata Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga.
Saat ini jajaran komisaris PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) adalah sebagai berikut :
1. Achmad Djamaludin - Komisaris Utama
2. Arman Depari - Komisaris
3. Herbert Timbo Parluhutan Siahaan - Komisaris Independen
4. Ahmad Perwira Mulia Tarigan - Komisaris Independen
5. Irma Suryani Chaniago - Komisaris Independen
6. Winata Supriatna - Komisaris.
• Refly Harun Cerita Kejanggalan Kasus Harun Masiku, dari Ngototnya PDIP hingga Tanda Tangan Megawati
Seperti diketahui, jajaran Komisaris Pelindo I sebelumnya sebagai berikut:
1. Refly Harun - Komisaris Utama merangkap sebagai komisaris independen
2. Heryadi - Komisaris Independen
3. Bambang Setyo Wahyudi - Komisaris
4. Lukita Dinarsyah Tuwo - Komisaris
5. Winata Supriatna- Komisaris. (*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Ini Alasan Pencopotan Refly Harun dari Jabatan Komisaris Utama Pelindo I
(TribunWow.com/Mariah Gipty, Kontan.id/Vendi Yulhia Susanto)