TRIBUNWOW.COM - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa tidak ada jaminan pasien yang pernah terinfeksi Covid-19 akan kebal pada virus itu.
Hal ini dinyatakan oleh WHO menyusul adanya wacana penerbitan sertifikat kepada orang-orang yang sudah sembuh dari Covid-19.
Dilansir Guardian via Tribunnews.com, sertifikat tersebut diasumsikan bahwa penerimanya dinyatakan kebal dari infeksi ulang SARS-CoV-2.
• WHO Sebut Virus Corona Bukan Berasal dari Lab di Wuhan: Semua Bukti yang Ada, Berasal dari Hewan
• Singapura Gunakan Gedung Pusat Pameran Changi sebagai RS Darurat Virus Corona
Penerbitan dokumen tersebut bahkan sudah dilakukan di sejumlah negar, termasuk Inggris.
Akan tetapi catatan ilmiah WHO menyatakan bahwa saat ini tidak ada bukti orang pulih dari Covid-19 akan memiliki antibodi dan terlindungi dari infeksi kedua.
Sebaliknya, sertifikat ini bisa menimbulkan resiko kesehatan lebih lanjut.
Sebab jaminan itu tidak pasti dan tidak dapat dipertanggungjawabkan.
"Pada titik ini dalam pandemi, tidak ada cukup bukti tentang efektivitas kekebalan yang dimediasi-antibodi untuk menjamin akurasi 'sertifikat imunitas' atau 'sertifikat bebas risiko'," kata catatan itu.
"Orang yang berasumsi bahwa mereka kebal terhadap infeksi kedua karena mereka telah menerima hasil tes positif dapat mengabaikan saran kesehatan masyarakat."
"Oleh karena itu, penggunaan sertifikat semacam itu dapat meningkatkan risiko transmisi lanjutan," ungkap catatan itu.
• Selain Menkes Terawan, 2 Menteri Jokowi Ini Dapat Sentimen Negatif Terkait Penanganan Virus Corona
• WHO Ingatkan Penyebaran Virus Corona Bisa Lewat Permukaan dan Benda Mati, Tisu hingga Tombol Lift
Padahal di Korea Selatan dan China marak terjadi mantan pasien Covid-19 kembali terinfeksi virus yang sama.
Ada beberapa kemungkinan penjelasan untuk hasil tersebut.
Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC), Jeong Eun-Kyeong mengatakan mungkin virus itu aktif kembali.
Artinya bukan pasien yang menerima infeksi lagi, tetapi virus yang ada beraksi kembali.
Kemungkinan lainnya adalah hasil tesnya yang kurang akurat.