TRIBUNWOW.COM - Pakar Tata Hukum Negara, Refly Harun mengomentari soal pelarangan mudik oleh pemerintah akibat Virus Corona.
Hal itu diungkapkan Refly Harun melalui channel YouTube pribadinya Refly Harun yang tayang pada Minggu (27/4/2020).
Mulanya, Refly Harun menyinggung soal peraturan larangan mudik yang dituangkan dalam Peratuan Menteri Perhubungan.
• Andaikan Dirinya dalam Pemerintah, Sandiaga Uno: Menurut Saya Kita akan Dapatkan Perlawanan Keras
"Mengenai larangan untuk mudik atau larangan untuk pulang kampung yang sudah diterapkan per tanggal 24 April jadi ada Peraturan Menteri Perhubungan yang dikeluarkan pada tanggal 23 April yaitu Permenhub Nomor PM.25 Tahun 2020."
"Tentang pengendalian transportasi selama masa mudik Idul Fitri Tahun 1441Hijriah dalam rangka pencegahan penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19)," ujar Refly.
Kemudian ia menyinggung soal perbedaan pendapat yang sempat terjadi antara Juru Bicara Presiden Joko Widodo (Jokowi), yakni Fadjroel Rachman dan Menteri Sekretaris Negara, Pratikno.
Fadjroel Rachman dalam keterangannya menyebut masyarakat boleh mudik.
Namun, pernyataan Fadjroel Rachman itu sempat dibantah oleh Pratikno.
Meski pada akhirnya Jokowi melarang masyarakat untuk mudik.
"Memang setelah terjadi pro dan kontra ingat perbedaan statement antara Juru Bicara Fadjroel Rachman dengan Menteri Sekretaris Negara, Pratikno."
"Statement Fadjroel Rachman berbeda dengan statement Pratikno dalam hal mudik sekarang pemerintah setelah seperti poco-poco akhirnya memang melarang mudik," ungkap Refly.
• Ragukan Pujian Prabowo untuk Jokowi, Rocky Gerung Soroti Tewasnya Warga akibat Kelaparan saat Corona
Lalu, Refly mengatakan dirinya memang sejak awal sudah meminta agar pemerintah tegas menangani masalah Virus Corona.
Termasuk dalam hal larangan mudik.
"Saya pribadi dari awal bersikap bahwa pemerintah harus At All Costs untuk melindungi segenap bangsa."
"Jadi kalau mau perang melawan Covid-19 ini ya harus dengan segala upaya," ujar pria lulusan Universitas Notre Dame, Amerika Serikat ini.
Selain itu, Refly juga mengatakan bahwa dirinya kurang setuju dengan PSBB.
Menurutnya PSBB kurang efektif untuk menghentikan penyebaran Virus Corona.
Hal itu dibuktikkan dengan adanya perpanjangan PSBB di DKI Jakarta khususnya.
"Bahkan saya katakan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) tidak cukup dan terbukti."
"Setelah diterapkan pada tanggal 10 April 2020 yang lalu, dan setelah berlangsung selama 14 hari, ternyata PSBB diperpanjang. Itu artinya apa, tidak efektif," ungkapnya.
• Viral Video Ibu dan 2 Anak Positif Corona Berpelukan di Ambulans, Perekam Bergetar Menahan Tangis
Lihat videonya mulai menit ke-2:07:
Solusi Sandiaga Uno soal Mudik
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno sempat ditanya, apa yang akan dilakukannya jika menjadi bagian dari pemerintah terkait penanganan Virus Corona, khususnya perihal mudik.
Hal itu terjadi saat Sandiaga Uno tersambung dengan acara HOT Indonesia tvOne melalui video call yang tayang pada Minggu (26/4/2020).
Sandiaga Uno mulanya berkomentar soal masih banyaknya orang mudik meski sudah dilarang.
• Sandiaga Uno Gambarkan Kehidupan di Dunia Pasca Pandemi Corona: Kita akan Melihat Satu Realita Baru
Menurutnya hal ini merupakan suatu dilema.
Namun, Sandiaga mengatakan kesehatan masyarakat Indonesia agar tak tertular Virus Corona jauh lebih penting.
"Pada satu sisi bahwa hal ini akan menjadi hal sangat penting bagi kesehatan bangsa dan juga keluarga mereka."
"Sebab mungkin Anda tak punya gejala tapi Anda dapat menularkan, namun perkataannya saja tidaklah cukup," ujar Sandiaga.
Diperlukan tindakan lebih tegas agar masyarakat tidak nekat mudik.
"Anda harus mendorong mereka untuk tetap tinggal di sini," ungkapnya.
Menurutnya pemberian jaminan sosial bagi masyarakat untuk menahan mereka tetap tinggal, dan tidak mudik adalah satu di antara cara yang tepat.
"Jika saya berada dalam pemerintahan, jika saya berada di Balai Kota sekarang, saya akan menerapkan program untuk berikan insentif pada mereka agar tetap tinggal di sini."
"Mereka yang tinggal di sini tetap mendapatkan kebutuhan dasar mereka persedian seperti sembako," katanya.
Sehingga, orang yang berniat mudik tersebut akan mengurungkan niatnya.
"Ataupun tambahan upah atau bonus jika mereka tetap tinggal di sini."
"Dengan begitu kita dapat melakukan pembatasan," ujar Sandiaga.
• Pasien Corona Ditolak RS Khusus di Pulau Galang, Dinkes Batam: Mereka Ngaku Tak Terima Kasus Berat
Lalu, Sandiaga membenarkan pernyataan konsultan politik Sandrina Malakiano yang juga hadir dalam acara tersebut.
"Namun Sandrina benar terdapat ruang kecil, yang menurut mereka ini kesempatan untuk segera keluar dari Jakarta dan menghindari sanksi."
"Menurut pendapat saya kita akan mendapatkan perlawanan keras, ini waktu yang sulit tidak bisa ditebak," ucap dia.
Lalu, politikus Gerindra itu menyinggung soal pernyataan ilmuwan bahwa kekebalan tubuh tak akan bertahan lebih dari tiga bulan.
"Kami tak tahu, para ahli dan saya mendapatkan informasi berbeda dari saran setiap ilmuwan dan pakar yang mengatakan bahwa kekebalan tubuh tak akan bertahan lebih dari tiga bulan," ungkap Sandiaga.
Sandiaga juga menyinggung soal kemungkinan para pemudik itu kembali ke Jakarta.
"Serta kita tak tahu seberapa besar gelombang datang di bulan Oktober atau kami baru dapatkan masukan tim kerja Pemerintah untuk Covid-19 yang mereka katakan mungkin berakhir di bulan Juli," kata Sandiaga.
• Kisah Inspiratif Pasangan Suami Istri Positif Corona, Selalu Bersama dalam Keadaan Sehat atau Sakit
Sandiaga menyimpulkan, wabah Virus Corona ini membingungkan semua pihak.
Menurutnya, saat ini yang terpening adalah memberikan kejelasan informasi bagi rakyat.
"Maka semua ini membingungnkan dan kini waktunya kita untuk menyebarkan informasi yang lebih terbuka dan semoga saja memberikan kejelasan dan akan menyatukan rakyat untuk tidak melakukan pulang kampung," katanya.
Lihat videonya mulai menit ke-5:00:
(TribunWow.com/Mariah Gipty)