Virus Corona
Ngaku Tak Benci Jokowi, Refly Harun Sebut Sampaikan Kritik karena Hal Ini: Bukan untuk Menghina
Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun dikenal kerap mengkritik kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun dikenal kerap mengkritik kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dilansir TribunWow.com, meski kerap mengkritik, Refly Harun mengaku sama sekali tak membeci Jokowi maupun pemerintah.
Ia mengaku hanya ingin bangsa menjadi lebih baik dengan partisipasinya.

• Mudik Dilarang, Refly Harun Nilai Wajar Warga Tetap Nekat Melanggar: Di DKI Bisa Mati Pelan-pelan
Hal tersebut disampaikannya melalui tayangan YouTube Refly Harun, Minggu (26/4/2020).
"Kita menyampaikan pendapat, menyampaikan kritik bukan dalam rangka untuk membenci."
Terkait hal itu, Refly menilai seseorang yang menuai kritikan bukan berarti hina.
"Bukan dalam rangka untuk menghina, bukan dalam rangka untuk mendeskriditkan tapi dalam rangka berpartisipasi dalam pembangunan bangsa ini dengan cara dan posisi yang berbeda," jelasnya.
"Dan selalu saya yakini, tidak ada orang yang hina kalau dia dikritik."
Di penghujung pernyataannya, Refly menyebut kehinaan seseorang akan muncul dengan sendirinya akibat perbuatan yang dilakukan.
"Tidak ada orang yang jatuh namanya kalau dia dikritik, bahkan tidak ada orang yang buruk kalaupun dia dihina."
"Yang membuat orang buruk, yang membuat dia hina adalah karena perbuatannya sendiri, karena perilakunya sendiri," pungkasnya.
• Pengantin Baru di Karanganyar Dinyatakan Positif Virus Corona, Keduanya adalah Tenaga Medis
Selama mengkritik pemerintahan, Refly mengaku enggan menyoroti secara personal.
Ia lebih memilih mengkritik kebijakan para pejabat publik yang dinilai kurang tepat,
"Saya tidak menyinggung hal-hal yang sifatnya personal, tapi yang saya kritik adalah sikap, kebijakan seseorang sebagai pejabat publik," kata Refly.
"Adapun di ruang privat, gaya berpakaian, gaya rambut dan lain sebagainya its not my bussiness."