Atas dasar prediksi tersebut, Mahfud menegaskan bahwa skalanya memang perlu ditingkatkan.
Karenanya, secara administratif pemerintah juga harus lebih fleksibel dalam memberikan pelayanan.
Serta harus lebih tegas dalam memberikan tindakan pelanggaran selama PSBB dilangsungkan dan diperpanjang.
"Nah sekarang ini baru dimulai, sahingga skalanya ini perlu ditingkatkan dan administrasi pemerintahan juga harus lebih fleksibel dalam memberikan pelayanan," ujar Mahfud.
"Tetapi harus lebih tegas dalam memberikan tindakan," tambahnya.
• Pengamat Setuju Pemerintah Persuasif soal Penanganan Corona: Kalau Represif, Ada Guncangan Sosial
Simak videonya mulai dari menit ke 3.50:
Evaluasi Pelarangan Mudik dari Mahfud MD
Dalam kesempatan yang sama, Mahfud MD angkat bicara dan mengevaluasi jalannya larangan mudik untuk mencegah penularan Virus Corona.
Dilansir TribunWow.com, Mahfud MD menyebut masih ada beberapa permasalahan terkait pelarangan Mudik yang diberlakukan sejak, Jumat (24/4/2020).
• UPDATE Virus Corona di Indonesia 27 April 2020: 9096 Kasus Positif, 765 Meninggal, 1151 Sembuh
Terkait evaluasi pelarangan mudik, awalnya Mahfud menyoroti aparat dan petugas lapangan yang sudah bekerja semakin tegas.
Namun, ia tak menampik bahwa masih banyak masyarakat yang masih nekat untuk melaksanakan mudik.
Akibatnya banyak yang harus dicegah dan diminta putar balik baik yang akan masuk maupun yang akan keluar Jakarta.
"Ada beberapa larangan mudik, pertama aparat kita sudah terlihat kerja, mulai tegas," jelas Mahfud MD.
"Tapi memang rakyat kita banyak yang masih seakan-akan ini main-main, sehingga banyak yang terpaksa tidak boleh keluar dari Jakarta harus balik dan yang mau masuk juga dicegah," terang Mahfud MD.