"Data yang transparan sangat berhubungan dengan itu tadi," kata Jokowi.
Lalu, Najwa bertanya mengenai pernyataan Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Sebelum memberikan pertanyaan tegas, Najwa sempat meminta maaf pada Jokowi lantaran menyinggung banyak masalah pada sang presiden.
"Masih menyisakan masalah pak, Bapak memerintahkan untuk dibuka semua, termasuk PDP (Pasien dalam Pengawasan) dan ODP (Orang Dalam Pantauan)."
"Tetapi masalah terakhir Pak, maaf Pak pertanyaan saya masalah semua, karena kita sedang menghadapi masalah ini," ujar Najwa tampak canggung.
"Akan saya jelaskan," ucap Jokowi.
• Jenis-jenis Obat yang Mungkin Efektif untuk Virus Corona, Benarkah Obat Malaria Ampuh?
Melanjutkan pertanyaannya, Najwa menyinggung pernyataan IDI yang menyebut bahwa ada 1.000 orang lebih yang meninggal karena terjangkit Virus Corona.
"Ada banyak sekali list masalah yang saya ingin tanyakan ke Bapak. IDI pak, (menyebutkan) angka kematian yang disampaikan oleh pemerintah saat ini belum mengambarkan kondisi riil kasus Corona di Indonesia."
"Sesungguhnyan menurut IDI lebih dari seribu orang (meninggal karena Covid-19 ini). Jadi pertanyaan ini keluar setelah pernyataan Bapak supaya lebih transparan, tetapi masih terjadi kesalahpahaman, kesimpangsiuran seperti ini," papar Najwa.
Menanggapi Najwa, Jokowi lantas menjelaskan bahwa data yang disampaikan Pemerintah Pusat itu didapat dari daerah.
Ia kemudian meminta tolong, jika IDI memiliki data lain, maka perlu untuk disampaikan langsung ke Gugus Tugas Covid-19 atau Kementerian Kesehatan.
"Ya sekali lagi kan data yang kita peroleh itu dari daerah, dari kabupaten, kota dan provinsi."
"Kalau memang ada yang memiliki data itu sampaikan saja ke Gugus Tugas, sampaikan saja ke Menkes, data yang seribu itu ada di mana? Terkena Covid atau tidak?," ujar Jokowi.
• Sebut Perppu Corona Melegitimasi Cari Utang, Refly Harun: Jangan Heran kalau Sri Mulyani Raja Utang
Pasalnya, ungkap Jokowi, memang saat ini seseorang yang memiliki gejala damam hingga batuk yang kemudian akhirnya meninggal dunia akan selalu ditangani dengan protokol Covid-19.
Padahal, belum tentu orang yang meninggal itu benar-benar terinfeksi Virus Corona.