Virus Corona

Dampak Pandemi Covid-19 dan Pelarangan Mudik, Perusahaan Otobus Terpukul: Kami Tidak Bisa Bertahan

Penulis: Rilo Pambudi
Editor: Atri Wahyu Mukti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemilik perusahanaan otubus PO Sumber Alam, Anthony Steven Hambali menyampaikan usaha transportasinya sangat terpukul akibat pandemi Covid-19.

TRIBUNWOW.COM - Pemilik perusahanaan otubus PO Sumber Alam, Anthony Steven Hambali menyampaikan usaha transportasinya sangat terpukul akibat pandemi Virus Corona.

Apalagi, hal tersebut ditambah dengan aturan tegas dari pemerintah terkait pelarangan mudik Ramadan dan Lebaran.

Sebagai, satu dari perusahaan otobus besar di Indonesia PO Sumber Alam kini masih memantau kelanjutan kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah khususnya terkait pelarangan mudik.

Pemilik perusahanaan otubus PO Sumber Alam, Anthony Steven Hambali menyampaikan usaha transportasinya sangat terpukul akibat pandemi Covid-19. (Capture YouTube metrotvnews)

 

Belva Devara Mundur dari Stafsus, Refly Harun Soroti Ruang Guru: Silakan Lanjutkan Proyeknya

Dilansir TribunWow.com, Anthony menyampaikan bahwa pihaknya masih melakukan pemantauan sejumlah titik yang masih mendapatkan toleransi mengangkut penumpang.

Meskipun, beberapa agennya yang berada di Jakarta menyatakan bahwa memang telah dinyatakan untuk berhenti beroperasi.

"Kami masih memantau kondisi di Jakarta, beberpa agen kami menyatakan hari ini sudah tidak bisa beroperasi, dan titik-titik mana yang masih mendapat toleransi," terang Anthony dikutip dari kanal metrotvnews, Jumat (24/4/2020).

Anthony mengaku perusahaannya sudah terpuruk sejak awal pandemi ini menjangkit di tanah air.

Bahkan pada awal Maret, sektor pariwisata perusahannya telah dinyatakan macet tanpa pemasukan.

Hal itu secara berangsur-angsur disusul dengan sektor-sektor lain sepertoi bus antar kota hingga bus antar provinsi.

Bahas Corona, Refly Harun Singgung Bagi-bagi Kekuasaan Era Jokowi: Presiden Tak Cukup Percaya Diri

Bahas Corona, Refly Harun Singgung Bagi-bagi Kekuasaan Era Jokowi: Presiden Tak Cukup Percaya Diri

"Kalau dampaknya sejak pandemi itu kita sangat terpukul,"  terang Anthony

"Untuk pertama yang kena sektor pariwisata, bus pariwisata teman-teman kami ini sudah nol dari awal Maret."

"Lalu mulai awal Merat itu mulai bertahap antar kota, antar provinsi, dan sekarang antar kota dalam provinsi pun sudah sedikit penumpangnya yang berjalan," tambahnya.

Disinggung sual bagaimana mempertahankan perusahannya, Anthony menyebut sebenarnya sudah tidak bisa bertahan.

Pasalnya Anthony menyatakan, pemasukan perusahaannya kini telah menurun 90 hingga 100 persen.

Oleh karenanya, pihaknya harus bertahan sebisa mungkin untuk mengamankan karyawannya dengan berbagai cara.

 "Omset kami turun rata-rata hingga 90 persen, kalau yang pariwisata sudah seratus persen," terangnya.

"Kami sebenarnya sudah tidak bertahan, tapi untuk karyawan kita berusaha mengamankan."

"Jadi ya dengan berbagai cara, seperti layanan paket," tambahnya.

Anthony mengakui bahwa pandemi ini telah berdampak domino secara luas.

Ia mengaku tidak tahu sampai kapan pihaknya bisa bertahan.

Dengan 10 persen unit yang beroperasi saat ini, Anthony mengaku hanya bisa menutup biaya solar dan kru yang bertugas saja.

"Kita enggak tahu sampai berapa lama bertahan, dengan 10 persen unit yang jalan ini saja cuma bisa menutup biaya operasional jalan."

"Artinya hanya menutup biaya solar dan kru yang bertugas," tandasnya.

Jalan Ditutup untuk Menekan Penyebaran Virus Corona, Pengendara Tetap Ngeyel Melintasi

Simak video berikut mulai dari awal:

PT KAI Daop 1 Jakarta Hentikan Operasional Kereta Api

Pemerintah telah menetapkan larangan mudik lebaran di tengah pandemi Virus Corona dan akan berlaku mulai Jumat (24/4/2020).

Menindak lanjuti kebijakan tersebut, PT KAI menghentikan operasional kereta api untuk daerah operasional (Daop) 1 Jakarta.

Dilansir TribunWow.com, penghentian sementara itu berlaku untuk kereta lokal maupun jarak jauh.

Ilustrasi gerbong kereta api (KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG)

 

• Kemenhub Bagi Larangan Mudik Lebaran Jadi Dua Tahap, Persuasif dan Penegakan

Kepastian ini disampaikan oleh Kahumas PT KAI Daop 1 Jakarta, Eva Chairunisa dalam tayangan Youtube KompasTV, Kamis (23/4/2020).

Eva mengatakan sebelumnya juga sudah banyak mengurangi perjalanan kereta api di Daop 1 Jakarta sejak diberlakukannya pembatasan sosial bersakala besar (PSBB).

Menurutnya hanya ada empat kereta yang masih beroperasi sejak 10 April 2020.

Sementara itu untuk saat ini setelah adanya larangan mudik dari pemerintah, PT KAI Daop 1 Jakarta memutuskan untuk menghentikan semua perjalanan kereta api, baik lokal maupun jarak jauh.

Hal itu akan berlangsung mulai 24 April 2020 atau sejak penetapan larangan mudik dan akan berlangsung hingga 31 Mei 2020.

"Jadi memang kalau sebelumnya memang sudah terdapat pengurangan karena adanya PSBB, mulai dari jam operasional dan volume penumpang yang menuran," ujar Eva.

"Untuk hari ini seperti misalnya mulai 10 April hanya 4 kereta yang masih beroperasi untuk jarak jauh dari Daop 1 Jakarta" sambungnya.

"Kemudian mulai 24 April besok, ini rencananya empat kereta ini seluruhnya juga tidak beroperasi, sehingga secara keseluruhan mulai 24, baik kereta jarak jauh maupun lokal tidak beroperasi untuk sementara waktu sampai 31 April (Mei) nanti akan diinfokan kembali apabila ada perbanjangan," jelasnya.

• Imam Prasodjo Ungkap 4 Faktor PSBB Jakarta Tak Maksimal: Saya Khawatir Itu yang Keempat

Selain karena penumpang kereta api yang dinilai menurun, Eva mengatakan penghentian kereta api ini bertujuan untuk mensukseskan kebijakan larangan mudik.

"Karena memang kalau kita lihat juga saat ini okupasi penumpang sudah sangat jauh menurun, artinya sudah banyak yang mengikuti imbauan dari pemerintah," pungkasnya.

Simak videonya:

(TribunWow.com/Rilo/Elfan)