Terkini Nasional

3 Kali Berturut-turut Tidak Salat Jumat Jadi Kafir? Ini Jawaban Quraish Shihab: Ada Dua Riwayat

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto ilustrasi salat jumat berjamaah. Banyak umat muslim yang khawatir telah lalai dalam beragama karena tidak bisa menjalankan salat berjamaah di masjid di tengah pandemi corona.

TRIBUNWOW.COM - Pemerintah telah mengimbau masyarakat agar tetap beraktivitas di rumah.

Hal tersebut dilakukan Menyusul menyebarnya wabah Virus Corona (Covid-19) di berbagai wilayah di Indonesia.

Beberepa aktivitas dihentikan mulai dari sekolah, bekerja, hingga beribadah, termasuk salat Jumat di rumah.

Jemaah berdoa Qunut Nazilah saat menunaikan Salat Jumat dengan shaf berjarak 1 meter di Masjid Nasional Al Akbar, Kota Surabaya, Jawa Timur, Jumat (27/3/2020). Meskipun tetap menggelar Salat Jumat di tengah wabah virus corona (Covid-19), Masjid Nasional Al Akbar Kota Surabaya menerapkan sejumlah prosedur yaitu pencucian tangan dengan hand sanitizer, pemeriksaan suhu badan, masuk bilik sterilisasi (penyemprotan disinfektan), dan pemakaian masker serta pemberian jarak (social distancing) 1 meter tiap baris atau shaf jemaah. Surya/Ahmad Zaimul Haq (Surya/Ahmad Zaimul Haq)

Banyak umat muslim yang khawatir telah lalai dalam beragama karena tidak bisa menjalankan salat berjamaah di masjid.

Seperti hukum apakah tidak salat jumat tiga kali berturut-turut akan menjadi kafir?

Ramadan 2020: Kemenag Minta Tak Buka Puasa Bersama, Tarawih di Rumah hingga Tiadakan Nuzulul Quran

Menanggapi hal tersebut Pendiri Pusat Studi Alquran M. Quraish Shihab menjawab keraguan yang ada di masyarakat.

Dikutip dari ungahan akun Instagram resmi presenter Kondang Najwa Shihab, @najwashihab, Jumat (10/4/2020).

Awalnya Najwa menanyakan tentang bagaimana nasib umat muslim yang tidak bisa melakukan salat Jumat sebanyak tiga kali berturut-turut.

Quraish Shihab mengiyakan, bahwa memang ada hadis yang menyatakan demikian.

"Benar ada hadis yang menyatakan siapa yang meninggalkan salat Jumat tiga kali berturut-turut, tapi ada kata-kata dengan sengaja," kata Quraish Shihab.

"Maka ada dua riwayat, ia telah kafir, riwayat yang lain mengatakan bahwa hatinya ditutup oleh Tuhan."

"Sebenarnya hadis ini mempunyai makna yang tidak seperti dipahami sementara orang," lanjutnya.

Quraish Shihab lalu menjelaskan bahwa makna kafir yang ditafsirkan oleh para ulama adalah mereka yang secara sengaja meninggalkan salat Jumat tanpa alasan tertentu.

"Hatinya tertutup, itu masih bisa dibuka, kalau yang bersangkutan bertaubat," ujarnya.

"Kata kafir, itu dipahami oleh ulama kalau dia mengingkari kewajiban (salat) Jumat itu."

Halaman
123