Virus Corona

Rizal Ramli Bongkar Jasa Prabowo yang Enggan Tanda Tangani Mark-up Alutsista hingga Rp 50 Miliar

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ratusan alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI, di antaranya kendaraan perang turut dipamerkan dalam acara peringatan Hari Ulang Tahun ke-74 Tentara Nasional Indonesia (TNI), Sabtu (5/10/2019) di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.

TRIBUNWOW.COM - Ekonom Senior, Rizal Ramli angkat bicara soal perkembangan ekonomi Indonesia di tengah wabah Virus Corona.

Dalam menyampaikan kritiknya, Rizal Ramli secara terang-terangan juga menyinggung Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto.

Ia mengungkapkan terima kasih atas jasa Prabowo yang telah menghemat anggaran.

Dilansir TribunWow.com dari channel YouTube Indonesia Lawyers Club (ILC) pada Selasa (21/4/2020), mulanya Rizal Ramli mengatakan bahwa negara masih memiliki dana untuk mengatasi masalah Virus Corona di Indonesia.

Di ILC, Rizal Ramli Gamblang Kritik Kondisi Ekonomi Kini: Mumpung Ada Corona, Bisa Utang Lebih Besar

Rizal Ramli mengatakan Indonesia masih memiliki dana sekitar Rp 270 triliun.

Ia meminta agar uang itu jangan digunakan untuk pembangunan infrastruktur di tengah pandemi seperti ini.

Termasuk menghentikan sementara proyek pembangunan Ibu Kota.

"Yang kedua punya uang enggak sih pemerintah? Masih, itu ada saldo apa namanya sal silva total Rp 270 triliun."

"Hentikan semua proyek-proyek infrastruktur termasuk ibu kota baru yang kagak jelas itu yang ngerjain cuma McKenzie, mutu kualitas risetnya juga payah kok," jelasnya.

Ia meminta agar uang itu digunakan untuk memenuhi kebutuhan dasar masalah Virus Corona.

"Ya hentikan dulu pakai uangnya untuk menyelesaikan masalah Corona dan kebutuhan dasar," sambungnya.

Kesaksian Warga soal Pabrik Pengolahan Daging Babi yang Jadi Pusat Virus Corona Terbesar di AS

Ia juga menyorot uang pajak yang menurutnya masih ada sekitar Rp 300 triliun.

"Memang pajak turun tapi menurut itungan kami masih adalah sekitar hampir Rp 300 triliun," ucap Mantan Ketua Bulog ini.

Lantas, Rizal Ramli menyinggung Prabowo Subianto yang sekarang jarang tampil di depan publik.

Meski demikian, Rizal Ramli tetap memuji Prabowo Subianto yang dinilainya ikut membantu menghemat anggaran.

Prabowo Subianto disebut olehnya hanya mau membeli alutsista yang mark up-nya kurang dari 10 persen.

Sehingga, negara bisa menghemat Rp 50 triliun.

"Terima kasih sedikit sama Prabowo, enggak ada suaranya. Tapi dia tidak tanda tangani semua proyek pembelian alutsista yang mark up-nya lebih dari 10 persen."

"Itu dia menghemat sekitar 3,4 dollar diam-diam, total Rp 50 triliun karena biasanya mark up pembelian alutsista ada yang ratusan persen, ribuan persen," ujarnya.

Cegah Penyebaran Covid-19, WHO Rilis Rekomendasi Terbaru soal Kegiatan selama Puasa Ramadan

Rizal Ramli mengatakan, hal itu sudah dilaporkan Prabowo Subianto kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi)

"Dia maksimum 10 persen, di atas 10 persen dia enggak mau tanda-tangan."

"Dia sudah lapor Jokowi setor sekitar 3,4 milliar dollar itu hampir Rp 50 triliun tahun kemarin," lanjutnya.

Lihat vidoenya mulai menit ke-10:56:

Solusi Sandiaga pada Ekonomi Pasca Corona

Menyebarnya wabah Virus Corona (Covid-19) di Indonesia telah mengakibatkan banyak masyarakat kehilangan mata pencaharian mereka, bahkan mengancam kelangsungan hidup banyak masyarakat.

Menanggapi ancaman ekonomi yang dihasilkan oleh Covid-19, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan hal terpenting saat ini adalah bagaimana keselamatan masyarakat di tengah Covid-19.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Sandiaga lewat unggahan akun Instagramnya @sandiuno, Selasa (7/4/2020).

Sandiaga Uno menjelaskan apa saja langkah yang akan ia lakukan untuk memulihkan ekonomi Indonesia setelah wabah Virus Corona berakhir, Instagram @sandiuno, Selasa (7/4/2020). (Instagram/@sandiuno)

 

• Perbedaan Anggaran Penanganan Virus Corona antara Anies, Ridwan Kamil, Ganjar, hingga Khofifah

"Prioritas utama adalah nyawa manusia, kita jangan ngomong ekonomi dulu," kata Sandiaga.

Sandiaga menginginkan saat ini seluruh kegiatan difokuskan untuk membantu tenaga medis menangani Covid-19.

"Oleh karena itu fokusnya tadi saya bilang krisis kesehatan dulu, pastikan petugas-petugas medis kita mendapatkan Alat Pelindung Diri (APD), pastikan kita memiliki kemampuan testing," kata Sandiaga.

"Pastikan kita juga rumah sakit-rumah sakit itu cukup dari segi ICU, tempat tidur, ventilator, obat-obatan, dan lain sebagainya," tambahnya.

Prioritaskan Sektor Rumah Tangga

Sandiaga lalu menjelaskan apa yang menurutnya paling penting untuk dipulihkan setelah wabah Covid-19 berakhir.

Mantan calon wakil presiden RI itu menilai sektor rumah tangga adalah hal yang peling penting untuk segera dibangun kembali.

"Pasca Covid-19 saya bilang sektor paling utama adalah sektor rumah tangga," kata Sandiaga.

"Jadi kita harus bantu sektor rumah tangga kita, paket yang kemarin diumumkan pemerintah sudah mulai menyentuh kebutuhan rumah tangga khususnya di kelas menengah, menengah ke bawah," imbuhnya.

Sandiaga kemudian menyinggung anggaran penanganan Covid-19 yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Ia menilai anggaran tersebut masih kurang untuk menangani Covid-19.

"Saya lihat angka Rp 400 triliun itu kita perlu syukuri, tapi menurut saya itu kurang, dan saya akan menambah jumlah yang kita transfer secara langsung ke rumah tangga-rumah tangga yang membutuhkan," papar Sandiaga.

• Berlakukan PSBB di Jakarta, Ini 5 Syarat yang Dipenuhi Anies Baswedan, Mulai Anggaran hingga Bansos

Setelah mengurus sektor rumah tangga, Sandiaga menjelaskan bahwa kunci pulihnya Indonesia adalah sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

"Kedua menurut saya yang paling perlu dipulihkan adalah sektor UMKM, tanpa UMKM Indonesia enggak akan bangkit," tegas Sandiaga.

Sandiaga mengatakan perusahaan-perusahaan besar justru akan menjadi prioritas terakhir, setelah mengurus sektor rumah tangga, dan UMKM.

"Oleh karena itu segala hal yang berkaitan dengan UMKM, baik itu akses pasar, akses terhadap bahan baku, akses terhadap permodalan, SDM mereka, 
Mereka yang sempat merumahkan diberikan insentif untuk melakukan perekrutan karyawan baru," terangnya.

"Itu yang harus menjadi prioritas kita, baru setelah itu kita menyentuh korporasi dan investasi."

"Itu yang menjadi fokus saya," ujar Sandiaga.

• Aiman Tangkap 2 Kegundahan Anies saat Bahas Masalah Virus Corona: Ada Sesuatu yang Tertahan di Sini

 

(TribunWow.com/Mariah Gipty/Anung Malik)