Kabar Tokoh

Pertanyakan Keputusan Menkumham Lakukan Asimilasi Tahanan, Hotman Paris Bandingkan dengan Dirinya

Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Hotman Paris. Terbaru, Hotman Paris memberikan respon atas kabar Lucinta Luna yang ditangkap polisi karena narkoba Rabu(12/2/20200

TRIBUNWOW.COM - Pengacara Hotman Paris Hutapea menceritakan keresahan yang dirasakan seseorang yang melapor kepada dirinya.

DIlansir TribunWow.com, hal tersebut Hotman Paris ungkapkan melaui akun Instagram pribadinya @hotmanparisofficial.

Tepatnya melalui video yang diunggah Hotman Paris pada Rabu (22/4/2020).

Postingan Hotman Paris Hutapea pada Rabu (22/4/2020). (Instagram @hotmanparisofficial)

Hotman Paris Iba pada Klien dan Sindir Pengacara: Rumah Tangga Sering Cerai dan Anak di Mana-mana?

Pada video tersebut berlatar di sebuat taman yang terletak di depan rumah Hotman Paris.

Hotman Paris terlihat menggunakan kaos kerah berwarna kuning senada dengan warna topi dan sepatunya.

Sembari memegang sebuah berkas, Hotman Paris tampak duduk di bantal yang cukup besar.

Selain itu, pengacara yang kerap memamerkan mobil mewah tersebut juga menceritakan laporan dari seorang wanita yang menelepon dirinya.

Dikatakan, ternyata wanita itu mengaku takut dengan kabar narapidana yang dibebaskan karena adanya Virus Corona.

Ketakutan wanita itu semakin menjadi lantaran para narapidana akan melakukan tindakan kriminal kembali.

Unggah Video TikTok Marion Jola, Hotman Paris: Ayo Cewek Kupang DM Hotman, Nanti Diajak Shopping

"Tadi subuh seorang ibu menelepon saya, meminta nomor telepon kantor polisi dekat rumahnya," kata Hotman Paris.

"Karena dia sangat ketakutan membaca berita di medsos tentang narapidana yang keluar dari asimilasi akan melakukan perampokan atau pembegalan."

Oleh karena itu, Hotman Paris memberikan pesan kepada Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly.

Hotman Paris mengaku heran dengan keputusan Yasonna Laoly tersebut.

Menurut Hotman Paris, seharunya para narapidana tersebut cukup di karantina di tahanan tanpa ada yang menjenguk.

Hotman Paris tentu berkaca pada dirinya yang juga melakukan karantina mandiri di rumah hingga satu bulan lebih.

"Bapak menteri yang terhormat, kenapa mereka harus dikeluarkan. Kenapa mereka tidak di-lock tiga bulan tidak boleh dikunjungi keluarga," ujar Hotman Paris.

"Sama seperti saya, sudah satu setengah bulan di-lock di rumah, mungkin sampai 3 bulan tidak bisa meninggalkan rumah, kan sama kan?," imbuhnya.

"Para narapidana tersebut harusnya di-lock tidak boleh dikunjungi selama 3 bulan tapi keluarga boleh mengirimkan makanan," jelasnya.

Hotman Paris Parno dengan Virus Corona hingga Harus Masukkan Minuman Beralkohol ke Bilik Disinfektan

Pengacara bertubuh tambun itu juga menyayangkan dengan keputusan pemerintah tersebut.

Pasalnya, negara mengalami kerugian biaya saat akan menghukum para narapidana tersebut.

"Bapak bayangkan berapa biaya negara yang habis, waktu penyidikan, penuntutan, dan pengadilan," kata Hotman Paris.

"Kemudian berapa korban mereka dan sekarang masyarakat resah," imbuhnya.

Tak hanya itu saja, Hotman Paris juga memberikan sindiran kepada Yasonna Laoly.

Bahkan, Hotman Paris sampai harus menunjuk kepalanya sendiri.

"Pak menteri," kata Hotman Paris.

Aksi Hotman Paris Berjemur dan Bekerja di Tengah Jalan: Work from the Street, Pengadilan Tidak Libur

Tak Setuju Kriminalitas Meningkat di Tengah Corona, Kriminolog UI Sebut Sebaliknya

Kriminolog Universitas Indonesia (UI), Adrianus Meliala mengaku tidak setuju dengan anggapan bahwa angka krinimalitas meningkat di tengah wabah Virus Corona.

Karena seperti yang diketahui, muncul kriminalitas yang terjadi akhir-akhir ini, khususnya pencurian dan pembegalan.

Terlebih ditambah dengan adanya pembebasan para narapidana berdasarkan dari kebijakan Kementerian Hukum dan HAM.

Kondisi seperti itu tentunya membuat masyarakat mulai resah.

Aksi Kejar kejaran Polisi dan Begal di Jalan Raya Bekasi (ISTIMEWA/Tribun Jateng)

 

• Polri Jawab Ketakutan Warga soal Kriminal Meningkat di Tengah Corona: Banyak Sekali Berita Bohong

Namun, Adrianus Meliala mengatakan hal yang sebaliknya, angka kriminalitas justru menurun.

Dilansir TribunWow.com dari Youtube metrotvnews, Senin (20/4/2020), menurutnya, menurunnya angka kriminalitas diakibatkan oleh berkurangnya aktivitas masyarakat.

Ketika aktivitas masyarakat berkurang, khususnya di tempat-tempat umum, tentu momentum untuk melakukan kejahatan juga menurun.

Termasuk juga dengan kasus pembegalan.

"Nah itu juga data dari mana bahwa tingkat kriminilaitas meningkat, kepolisian mengatakan bahwa kebegalan jauh menurun, jangan lupa bahwa kejahatan adalah bayang-bayang masyarakat," ujar Adrianus Meliala.

"Ketika masyarakat sekarang dihambat bahkan dihentikan kegiatannya, sebagai contoh di tempat-tempat publik itu tidak ada aktivitas sama sekali, bagaimana mungkin kemudian terjadi kriminal," jelasnya.

Adrianus Meliala mengungkapkan kasus kriminal yang meningkat justru yang bersifat penipuan, termasuk juga berita bohong atau hoax.

Selain itu menurutnya dengan situasi seperti ini, maka jalananan menjadi sepi apalagi di wilayah yang sudah menerapkan PSBB.

• Kronologi 6 Anggota Rajawali Vs 2 Orang Begal Kejar-kejaran hingga Berujung Tembakan di Perut

Oleh karenanya, orang yang mempunyai niat buruk akan berpikir ulang, karena risiko untuk tertangkap lebih mudah.

Dirinya mengatakan menurunnya angka kriminalitas bukan sekadar gambaran saja, melainkan nyata berdasarkan informasi dari Kepala Bagian Penerangan Umum Kabag Penum (Kabag Penuhm) Divisi Humas Polri.

"Jadi kalau kita tadi berbicara bahwa kondisi jalan yang sepi lalu kemudian membuat orang lebih mungkin berbuat kejahatan, justru sebaliknya, dengan jalan sepi maka orang mudah distop atau terlihat, lalu orang-orang berhat-hati ketika akan melakukan kejahatan," terangnya.

"Kemarin disebutkan oleh Kabag Penum Divhumas, bahwa angka kejahatan script crime itu jauh menurun, yang banyak adalah kejahatan yang terkait dengan medsos, hoax, pemostingan yang enggak perlu," pungkasnya.

Simak videonya mulai menit ke-9.08:

(TribunWow.com/Khistian TR/Elnug)