TRIBUNWOW.COM - Wakil Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Brigjen A Budi Sulistya, menjelaskan mekanisme terapi plasma darah sebagai satu metode penyembuhan pasien Covid-19.
Dikutip TribunWow.com, Tim kesehatan RSPAD Gatot Subroto bekerjasama dengan Lembaga Penelitian Eijkman dan Bio Farma Bandung melakukan uji konvalesen plasma atau plasma darah dari pasien yang dinyatakan sembuh dari Virus Corona.
Metode pengobatan ini disebut telah berhasil di beberapa negara dalam mengatasi pelbagai kasus penularan virus.
• Apakah Virus Corona yang Menempel Bisa Mati jika Terkena Sinar Matahari? Ini Penjelasan Dokter
• Puasa Ramadan 2020/1441 Hijriyah, Berikut Tata Cara dan Niat Salat Tarawih - Salat Witir
Dalam uji klinis saat ini, Brigjen Budi menyebut RSPAD telah mengantongi izin penelitian dari komisi etika pelayanan penelitian kesehatan.
Kini, RSPAD juga telah melakukan uji coba sampel kepada beberapa pasien Covid-19.
Namun, tahap tersebut baru sebagai uji klinis dan belum diketahui sejauh mana efektifitasnya terhadap pasien Virus Corona.
"Kami sampaikan bahwa tim peneiliti sudah mengantongi izin etik untuk melakukan pelayanan dan penelitian," ujar Brigjen Budi dikutip dari kanal Kompas TV, Rabu (22/4/2020).
"Saat ini kami sudah melakukan beberapa proses pengambilan sampel dari beberapa donor sesuai protokol penelitian kami sudah memberikan kepada pasien," tambahnya.
Secara sederhana, metode dilakukan dengan mengambil plasama darah dari pasien sembuh Covid-19.
Plasma tersebut kemudian ditransfusikan kepada pasien yang masih terjangkit.
Brigjen A Budi Sulisty mengtakan, sejauh ini di RSPAD telah terdapat 4 pendonor mantan pasien Virus Corona yang siap diambil plasmanya.
• Cara Berhenti Menyentuh Wajah Terus-terusan agar Terhindar dari Virus Corona
• Cara Dapatkan Rapid Test Virus Corona Gratis, Dilakukan secara Drive Thru pada 2 Tempat di Jakarta
"Saat ini sudah terkumpul 4 pendonor yang siap, dan saya menilai dari jatah yang ada yang masuk ke kami semakin banyak pasien-pasien yang sembuh dari Covid-19 ingin menjadi donor," terangnya.
"Tentu kami mempunyai kriteria inklusi, ada kriteria Donor tersebut bisa kita ambil atau tidak," tambahnya.
Meski begitu, tidak semua sampel plasma dari pasien sembuh bisa digunakan sebagai donor.
Sebelum diambil plasmanya, sampel darah tentu saja di screening telebih dahulu untuk memastikan aman dari pelbagai infeksi penyakit.