Virus Corona

Data Tunjukan Kasus Kematian Pria akibat Virus Corona Lebih Tinggi, Apa yang Jadi Penyebabnya?

Editor: Ananda Putri Octaviani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas melakukan proses pemakaman jenazah korban virus corona (Covid-19) di sebuah Taman Pemakaman Umum (TPU), di Jakarta, Rabu (15/4/2020). Proses pemakaman korban positif Covid-19 maupun yang masih berstatus pasien dalam pemantauan (PDP) harus mengikuti protokol kesehatan, yakni antara lain petugas mengenakan alat pelindung diri (APD), jenazah segera dikuburkan, dan keluarga yang hadir dibatasi seminimal mungkin. Terbaru, ilustrasi pemakaman jenazah pasien Covid-19.

TRIBUNWOW.COM - Angka kematian akibat infeksi Virus Corona yang telah menjadi pandemi global ini terus bertambah.

Menariknya, angka kasus kematian akibat Covid-19 ini banyak terjadi pada pria.

Tren ini telah direplikasi di semua negara, akan tetapi, para ilmuwan belum bisa memahami penyebabnya.

Namun, berdasarkan sejumlah studi yang dilakukan, faktor risiko Covid-19 ini umumnya didasarkan pada usia dan kondisi kesehatan.

Apakah Seseorang yang Sembuh dari Covid-19 Jadi Kebal Corona? Ini Penjelasan Ahli

Ganjar Pranowo Beberkan Data Pemudik di Jawa Tengah saat Pandemi Corona: Jalur Darat Lebih Banyak

Akan tetapi, seperti dilansir dari The Guardian, Minggu (19/4/2020), Covid-19 semakin jelas mendeskriminasi berdasarkan jenis kelamin.

Berdasarkan data terbaru dari Kantor Statistik Nasional di Inggris menunjukkan laki-laki hampir dua kali lebih mungkin meninggal akibat penyakit Covid-19 yang disebabkan infeksi Virus Corona, SARS-CoV-2.

Pertama kali, tren ini terlihat di China, di mana dalam suatu analisis menemukan tingkat kematian pada pria yang terinfeksi Covid-19 sebesar 2,8 persen.

Sedangkan pada wanita, potensi kematian akibat Virus Corona ini hanya mencapai 1,7 persen.

Sejak itu, pola tersebut telah terjadi juga di Perancis, Jerman, Italia, Iran, Korea Selatan dan sekarang di Inggris.

Di Italia, sebanyak 71 persen kematian akibat Virus Corona terjadi pada pria.

Sedangkan di Spanyol, data terbaru yang dirilis menunjukkan jumlah pria yang meninggal dua kali lebih dibandingkan wanita.

Sementara itu, di Inggris tercatat dari 4.122 kematian yang terdaftar, jumlah kematian pada pria sebanyak 2.523 kematian dan pada wanita ada 1.599 kematian.

Tak Henti Lakukan Persuasi soal Corona, Ali Ngabalin: Musibah Besar akan Datang Kalau Tak Disiplin

Jadi, kenapa pria lebih rentan?

Profesor Sarah Hawkes, direktur UCL Center for Gender and Global Health, tidak dapat memastikan penyebabnya.

Awalnya, merokok direkomendasikan sebagai kemungkinan penyebab risiko kematian akibat Covid-19 ini.

Di China, hampir 50 persen pria, merokok dan hanya 2 persen wanita yang merokok di negara tersebut.

Selain itu, perbedaan mendasar dalam kesehatan paru-paru pria, diasumsikan berkontribusi pada gejala yang lebih buruk, dari infeksi Virus Corona, SARS-CoV-2 ini.

Halaman
123