Virus Corona

Apakah Seseorang yang Sembuh dari Covid-19 Jadi Kebal Corona? Ini Penjelasan Ahli

Editor: Ananda Putri Octaviani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi penanganan wabah Virus Corona

Di sisi lain, laporan dari Korea Selatan menunjukkan bahwa ada beberapa kasus di mana pasien yang dianggap "sembuh" dari Virus Corona dan menunjukkan hasil tes yang negatif, menjadi positif kembali ketike dites ulang.

Meskipun tidak menutup kemungkinan terjadinya infeksi berulang (reinfection), Francois Balloux selaku direktur dari Genetics Institute at University College London berpendapat bahwa skenario yang lebih memungkinkan adalah kekambuhan kembali (relapse).

Balloux menjelaskan mungkin virusnya sebenarnya tidak benar-benar hilang dan menjadi dorman serta tidak bergejala.

Apalagi tes untuk Virus Corona dan antibodi belum sempurna, sehingga ada kemungkinan pasien yang dites menunjukkan hasil negatif palsu (false negative).

Namun, bila benar demikian, itu artinya pasien Virus Corona terinfeksi untuk yang lama.

"Itu tidak ideal," imbuh Balloux.

Tak Ingin Ada Campur Politik di Tengah Corona, Ganjar Pranowo: Seperti Komentar di Youtube Hari Ini

Upaya para ahli

Tentunya, para ahli terus menyelidiki hal ini. Sebuah studi dari China yang baru dipublikasikan, misalnya, menemukan bahwa monyet rhesus yang sembuh dari SARS-CoV-2 tidak terinfeksi lagi ketika terpapar virus yang sama.

Akan tetapi, studi ini tidak membuktikan bahwa hal yang sama bisa terjadi pada manusia.

Sementara itu, studi prapublikasi lain terhadap 175 pasien sembuh Virus Corona di Shanghai menunjukkan konsentrasi antibodi yang berbeda-beda setelah 10-15 hari menunjukkan gejala.

"Akan tetapi, apakah respons antibodi tersebut berarti imunitas adalah pertanyaan yang berbeda," ujar Maria Van Kerhove, Technical Lead of the WHO Emergencies Programme.

Dia melanjutkan, itu adalah sesuatu yang harus kita mengerti - seperti apa respons antibodi yang berarti imunitas (terhadap SARS-CoV-2).

Menghadapi banyaknya ketidaktahuan ini, beberapa pakar pun menyangsikan strategi "herd immunity" atau imunitas kelompok, di mana mayoritas warga dunia dibiarkan terinfeksi Virus Corona agar menjadi kebal dan virus tidak bisa menemukan korban baru.

"Solusi yang benar saat ini hanyalah vaksin," ujar Archie Clements, seorang profesor di Curtin University Perth, Australia. (Kompas.com/Shierine Wangsa Wibawa)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sembuh dari Covid-19, Apakah Tubuh Jadi Kebal Corona? Ini Kata Para Ahli"