TRIBUNWOW.COM - Aksi saling dorong terjadi antara keluarga pasien dengan petugas keamanan rumah sakit.
Hal itu dilakuan oleh keluarga pasien dalam pengawasan (PDP) Virus Corona yang meninggal di Rumah Sakit Bhayangkara Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Diberitakan TribunWow.com dari kanal YouTube tvOneNews, Selasa (21/4/2020), peristiwa tersebut terjadi karena keluarga PDP meninggal tersebut menolak anggota keluarganya dimakamkan secara protokoler Covid-19.
Dalam video yang beredar, keluarga PDP melakukan aksinya dengan cara melakukan pengadangan mobil ambulans yang mengangkut jenazah pasien tersebut.
Padahal, pasien meninggal yang diketahui berjenis kelamin wanita itu diketahui sebagai PDP yang sudah sempat dirawat di ruang isolasi RS Bhayangkara Kota Makassar.
Pasien meninggal pada Senin (20/4/2020) malam.
• Kondisi Terkini Wali Kota Tanjungpinang setelah Transfusi 20 Kantong Darah karena Virus Corona
• Guru di Papua Positif Corona, sebelumnya Mengajar Puluhan Murid dan Kontak dengan para Pengajar
Dalam video, tampak keluarga korban berkerumun di depan rumah sakit, menutup akses keluar mobil ambulans.
Bahkan pihak keluarga tampak sengaja duduk di tengah jalan sambil sesekali berteriak, adu mulut dengan petugas keamanan.
Tak sampai di situ, aksi saling dorong sempat tak terhindarkan di depan ambulans yang mencoba melaju membawa jenazah.
"Awas pak, hati-hati pak," terdengar suara pria saat aksi saling dorong tersebut terjadi.
"Mau melempar itu, awas mau melempar."
Meski demikian, mobil ambulans akhirnya bisa melaju dan membawa jenazah ke tempat pemakaman umum khusus Covid-19 di wilayah Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
• Dampak Corona, Angka Kriminalitas Meningkat Sebesar 11,80 Persen sejak Pemberlakuan PSBB
Lihat Videonya:
Sementara itu, peristiwa serupa juga sempat terjadi pada Jumat (3/4/2020).
Mengutip KompasTV, keluarga pasien PDP yang meninggal di Rumah Sakit Stella Maris Makassar mengamuk karena tak terima proses pemakanan jenazah dilakukan sesuai protokoler Covid-19.