TRIBUNWOW.COM - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Yasonna Laoly, membantah banyaknya kriminalitas yang terjadi di masyarakat saat ini ulah dari mantan narapidana asimilasi Corona.
Menurutnya, kecemasan yang terjadi di masyarakat tersebut adalah cerita yang sengaja dibuat.
Hal tersebut ia sampaikan, dalam akun Instagram pribadinya @yasonna.laoly, Senin (20/4/2020).
• Ditembak Mati, Pelaku Penodongan di Tanjung Priok Ternyata Mantan Napi yang Mendapat Asimilasi
"Banyak cerita kecemasan yang diproduksi. Seolah seluruh kejahatan terjadi karena napi asimilasi, faktanya? Tidak demikian," tulis Yasonna.
"Video penangkapan penjahat bernama Zaenal ramai dibahas, seolah napi asimilasi, padahal bukan.
Data di Ditjen Pas tidak ada, di Kepolisian pun demikian. Berita bohong pun seolah benar," jelasnya.
Yasonna Laoly mengakui memang ada mantan narapidana yang kembali berulah.
Namun, dia tak setuju jika semua kejahatan saat ini disebut dilakukan oleh mantan napi asimilasi.
"Saya tak menyangkal ada napi asimilasi berulah kembali, tetapi tak semua kejahatan di Republik ini ulah mereka," ungkapnya.
Ia pun memerintahkan jajarannya untuk mengawasi mantan napi asimilasi dan berkoordinasi dengan pihak kepolisian.
"Namun demikian, saya tetap perintahkan agar pengawasan pada napi asimilasi melekat 24 jam sehari, 7 hari seminggu. Berkoordinasi dengan kepolisian menjadi keharusan," imbuhnya.
• 5 Penyebab Narapidana Lakukan Tindak Kriminal setelah Bebas, Terpepet Kebutuhan hingga Jaringan Baru
Warganet yang memberi komentar di unggahan Yasonna ini tak setuju dan menyebut Menkumham tak melihat fakta di lapangan.
"Lihat kenyataan di lapangan pak, jangan hanya hasil cerita, kejahatan semakin tinggi memang benar adanya,"
tulis akun @andy_febriyanto_1899
"Bikin resah masyarakat saja, bikin nambah kerja polisi saja, sekarang dikampung2 saja banyak terjadi pencurian padahal sebelomnya jarang," tulis akun @kaum_rebahan94
"Kotaku MALANG kabupaten Malang sekarang rawan perampok, begal ranmor," tulis akun @ridwan_6666
"Toh kata polisi juga yg melakukan kejahatannya para residivis dan mereka kata polisi baru keluar 3-4 hari pak, tolong liat fakta yg sebenar nya jangan cuman liat dan mendengar cerita dri anak buah tapi pimpinan harus terjun langsung ke lapangan," tulis akun @faja.rsimanjuntak