TRIBUNWOW.COM - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto menjelaskan soal keberhasilan membendung penularan Covid-19 sangat mempengaruhi beban pemerintah menurunkan jumlah kasus positif.
Menurutnya, keberhasilan membendung penularan Covid-19 akan sangat mempengaruhi beban perawatan di rumah sakit manakala individu menjadi sakit.
"Sebab semakin banyak pasien dirawat akan semakin banyak beban kita baik untuk menurunkan jumlah yang sakit maupun jumlah yang meninggal dunia karena Covid-19," ujar Yuri dalam konferensi pers di Graha BNPB, Senin (20/4/2020).
• Blak-blakan, Karni Ilyas Bahas Peluang Kerusuhan dan Penjarahan saat Corona: Makin Babak Belur Kita
Oleh karena itu, Yuri mengingatkan agar masyarakat melakukan serangkaian tindakan pencegahan penularan Covid-19 secara disiplin.
Beberapa langkah yang perlu dilakukan masyarakat yakni makan dengan teratur dengan asupan gizi seimbang sehingga meningkatkan imunitas tubuh, istirahat cukup dan teratur.
"Jangan lupa tetap menjaga jarak, rajin mencuci tangan memakai sabun dan air mengalir serta tetap berada di rumah," kata Yuri.
Sementara itu, hingga Senin (20/4/2020), ada penambahan 185 kasus baru pasien positif Covid-19 yang tersebar di 35 provinsi.
Dengan demikian, total ada 6.760 kasus kasus positif Covid-19 sampai saat ini.
Penularan Covid-19 saat ini terjadi di 34 provinsi dan 255 kabupaten/ kota.
• Sebut Masih Ada Birokrasi Tak Penting di Tengah Corona, Pakar Kesehatan UI: Tak Perlu Lagi Izin PSBB
Pemerintah juga mencatat, ada penambahan 61 pasien yang telah dinyatakan sembuh sehingga total ada 747 orang sembuh dari Covid-19.
Meski begitu, pemerintah juga mencatat penambahan 8 pasien yang tutup usia setelah sebelumnya dinyatakan positif Virus Corona.
Total jumlah pasien meninggal dunia menjadi 590 orang.
8 Gejala Virus Corona
Di tengah wabah pandemi Covid-19 yang sedang melanda negeri ini, banyak di antara masyarakat yang mulai curiga terhadap keluhan yang tiba-tiba dirasakan tubuhnya.
Lantas, apa saja gejala atau keluhan yang memang butuh dicurigai sebagai pertanda terinfeksi Virus Corona, SARS-CoV-2 penyebab Covid-19?
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, beberapa gejala yang perlu diwaspadai akibat terinfeksi Virus Corona SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19 adal menurut menyebut setidaknya waspadalah saat Anda mengalami demam, batuk dan sesak napas.
• Kronologi Anggota DPRD Sumbar yang Hampir Tabrak Perwira TNI, Mengaku Hanya Sedikit Minum Wine
Namun perlu diketahui, setiap ornag yang terinfeksi virus SARS-CoV-2 tidak selalu menunjukkan demam, batuk, dan sesak napas.
Ada gejala lain yang mungkin tidak disadari, ada juga yang tidak menunjukkan gejala.
Berikut 8 gejala yang dialami pasien Covid-19.
1. Demam tinggi
Menurut Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, dr Erlina Burhan SpP(K) MSc PhD, sejak awal wabah Covid-19 ini melanda Wuhan, China gejala yang paling umum dan banyak dialami mencapai 98 persen oleh pasiennya adalah demam tinggi di atas 38,5 derajat Celsius.
Meskipun virus tersebut sudah mengalami mutasi, pada sebagian orang rentan perlu mewaspadai diri dan curigalah jika sudah mengalami demam tinggi bahkan hanya mencapai suhu tubuh 37,8 derajat Celsius.
• Gejala Baru Virus Corona Dilaporkan Terjadi di Rumah Sakit di Amerika Serikat
2. Batuk dan pilek
Batuk yang dimaksudkan dalam kategori kemungkinan terinfeksi virus SARS-CoV-2 adalah batuk yang terlampau sering dalam sejam.
Umumnya batuk kering dan terjadi terus-menerus, secara lebih dari tiga kali 24 jam.
3. Berkurang indera penciuman
Dalam diskusi online bertajuk "Covid-19 Tantangan dan Alternatif Solusi Berbasis Bukti", Erlina mengatakan, berkurangnya fungsi indera penciuman bisa menjadi gejala Covid-19.
Dia mencontohkan, jika biasanya dapat mengenali jenis masakan yang sedang dimasak di dapaur dari kejauhan, orang yang terinfeksi Covid-19 mungkin sulit melakukannya.
Contoh lain, bila ada aroma kuat di sekitar kita, orang lain bisa menciumnya tapi kita tidak, ini bisa jadi tanda bahwa ada gangguan fungsi pernapasan.
• Gejala dan Ciri-ciri Virus Corona, Batuk Kering hingga Muncul Semburat Kebiruan di Bibir
4. Berkurang indera pengecap
Gangguan fungsi pernapasan tidak hanya terlihat dari berkurangnya indera penciuman.
Erlina menyebutkan bahwa berkurangnya indera pengecap pada lidah juga harus dicurigai sebagai ada gangguan fungsi tubuh Anda, yang bisa jadi akibat infeksi Covid-19.
Perhatikan diri Anda sendiri, jika merasa tidak dapat atau berkurang kemampuan memilah rasa makanan yang Anda makan dan tidak hanya sesekali saja, ini patut dicurigai sebagai infeksi Covid-19.
Berkurangnya indera penciuman dan pengecap ini juga disebutkan oleh ahli Inggris sebagai gejala potensial yang bisa muncul tanpa adanya gejala lainnya.
• Gejala dan Ciri-ciri Paling Umum Orang yang Terinfeksi Virus Corona, Demam hingga Batuk Kering
5. Sesak napas
Sesak napas menjadi salah satu gejala yang serius. Umumnya pasien Covid-19 dalam kasus yang serius, akan mengalami pneumonia. Di mana kondisi paru-paru pasien dipenuhi dengan nanah dan cairan.
Inilah yang dapat menyebabkan pasien dengan Covid-19 serius akan mengalami sesak napas yang intens dan batuk yang menyakitkan.
6. Sakit tenggorokan
Persoalan sakit tenggorokan, umumnya bisa dirasakan oleh siapa saja dan kapan saja.
Ahli gizi, Dr dr Tan Shot Yen MHum, menyebutkan jika Anda mengalami sakit tenggorokan hanya di pagi hari, bisa jadi keluhan itu hanyalah sesaat saja.
Hal itu bisa terjadi, saat selama Anda tidur dan terlalu banyak menghirup udara tanpa disadari dan membuat tenggorokan Anda kering di pagi hari.
Namun, jika Anda mengalami keluhan tenggorokan kering yang terus-menerus selama beberapa hari, Anda juga perlu mewaspadai ini.
• Ciri-ciri dan Gejala Orang yang Terinfeksi Virus Corona, Lihat Perbedaan dengan Flu Biasa
7. Mata merah
Kondisi terbaru yang ditemukan oleh para ilmuwan di China terdapat pada gejala pasien Covid-19 adalah conjunctivitis.
Conjunctivitis adalah inflamasi atau infeksi yang terdapat pada membran transparan (conjunctiva) pada mata.
Ketika conjunctivitis terjadi, pembuluh darah terinflamasi sehingga menimbulkan kondisi mata merah.
Dari 38 pasien positif Covid-19, sebanyak 12 pasien mengalami conjunctivitis.
Pada dua pasien, Virus Corona terdeteksi pada cairan mata dan hidung.
Ilmuwan dari Departemen Oftalmologi China Three Georges University, Yichang, China, dr Liang Liang mengatakan bahwa pasien yang memiliki gejala pada mata, virus terdeteksi pada air mata pasien tersebut.
Serta, kemungkinan Virus Corona ini menyerang area mata pada pasien yang mengidap pneumonia akut.
8. Lelah
Menurut sebuah laporan dalam Journal of American Medical Association, sebanyak 98 persen pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit mengalami demam.
Sebanyak 76-82 persen mengalami batuk kering. Dan 11-14 persen melaporkan lemah dan lelah.
Sementara itu, saat ini juga banyak pasien positif Covid-19 tanpa memiliki gejala atau asimptomatik.
Diduga di luaran sana masih banyak Orang Tanpa Gejala (OTG) yang berpotensi menjadi pembawa virus tanpa disadarinya.
Untuk Anda yang memiliki beberapa keluhan di atas, dan berlangsung dalam beberapa hari.
Segera laporkan diri ke hotline Covid-19 yang disediakan oleh pemerintah, yakni 119 atau menghubungi layanan hotline fasilitas kesehatan terdekat dari tempat tinggal Anda.
Sebaiknya tidak langsung mendatangi rumah sakit atau fasilitas kesehatan, karena potensi transmisi virus SARS-CoV-2 di dalam perjalanan masih sangat mungkin terjadi.
Bisa jadi dari orang lain yang positif tanpa gejala ke Anda ataupun Anda menularkan ke orang lain, bila memang keluhan Anda dikarenakan infeksi Covid-19. (Kompas.com/(Dian Erika Nugraheny/Ellyvon Pranita)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pemerintah: Semakin Banyak Pasien Dirawat di RS, Semakin Berat Beban Kita" dan "Khawatir Terinfeksi Corona, Apa Saja Gejala yang Harus Dicurigai?"